Senin 09 Jun 2014 09:35 WIB

Gerakan Sejuta Data Budaya Dirilis di Bandung

Pemain angklung mengiringi musik saat membuka
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pemain angklung mengiringi musik saat membuka "World Interfaith Harmony Week 2014" Jakarta, Jumat (7/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gerakan Sejuta Data Budaya (GSDB) sebagai inisiatif mengumpulkan kekayaan data 14 sektor budaya Indonesia untuk didokumentasikan pada perpustakaan digital budaya dirilis di Kota Bandung.

Peluncuran inisiatif penyelamatan warisan budaya Indonesia digelar di Saung Angklung Udjo Jalan Padasuka Kota Bandung, Senin (9/6). "Data yang telah dikumpulkan akan didaftarkan ke World Intellectual Property Organization (WIPO) sebagai bentuk perlindungan budaya dari klaim serta untuk kepentingan penelitian," kata Taufik Hidayat Udjo dari Saung Angklung Udjo.

Selain itu, upaya ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi kreatif Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai Rp 300 triliun.

Selain melibatkan Komunitas Sobat Budaya di berbagai daerah, GSDB juga akan mengajak partisipasi publik secara umum melalui aplikasi crowdsourcing di smartphones serta melalui berbagai kampanye media.

Peluncuran Gerakan Sejuta Data Budaya adalah bentuk kegiatan memperkenalkan tentang Gerakan Sejuta Data Budaya, Sobat budaya, aplikasi info budaya dan penobatan duta sobat budaya. "Selain itu kita bisa saling sharing tentang budaya Indonesia," katanya.

Gerakan Sejuta Data Budaya adalah suatu inisiatif untuk memulai pengelolaan budaya Indonesia secara lebih baik dan terukur. GSDB memiliki misi untuk membuat perpustakaan digital budaya Indonesia dengan koleksi hingga jutaan data.

Upaya yang dilakukan Gerakan Sejuta Data Budaya melakukan usaha berupa kampanye dan berjejaring dengan komunitas budaya yang ada di Indonesia.  Selain itu melalui aplikasi di web http://budaya-inelaindonesia.org dan aplikasi ponsel.

Indonesia adalah negara yang kaya dengan keragaman budaya-nya. Indonesia adalah rumah bagi 726 bahasa dari total sejumlah 6.900 bahasa yang ada di dunia. Sepuluh 10 bahasa di dunia berada di Indonesia.

Dalam acara itu juga digelar talkshow dengan nara sumber Melanie Subono, Ipang, Zaini (Komunitas Hong) serta beberapa kegiatan lainnya. Selain itu juga digelar beberapa penampilan seni budaya dan juga angklung interaktif dari Saung Angklung Udjo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement