Senin 09 Jun 2014 08:25 WIB

Panglima TNI, Kapolri, Ketua KPK Bertemu di Ternate, Ada Apa?

Rep: erik purnama putra/ Red: Muhammad Hafil
Panglima TNI, Jendral Moeldoko.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI, Jendral Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Ternate, Maluku Utara pada Senin (9/6) pagi WIT. Dia menghadiri acara 'Koordinasi dan Supervisi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum dan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Sektor Pertambangan Mineral dan Batubara' yang diikuti ratusan aparat dan pegawai pemerintah daerah.

Di seminar tersebut, selain Moeldoko, hadir pula Kapolri Jenderal Sutarman, Ketua KPK Abraham Samad, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Moeldoko mengatakan, Indonesia dianugerahi kekayaan alam luar biasa. Sayangnya, selalu saja muncul raja-raja preman di daerah tambang atau penghasil sumber daya alam. "Rakyat tidak memiliki tempat, di mana ada sumber mineral yang terjadi adalah residu. Kerusakan lingkungan, di Kalimantan Selatan, di Bangka Belitung. Itu kondisi riil, kondisi paradoks," kata Moeldoko. 

Moeldoko menyatakan, anugerah kekayaan alam ternyata tidak membawa manfaat positif bagi rakyat. Menurut dia, sumber kekayaan alam itu sudah tidak membawa kesejahteraan masyarakat, malah menghadirkan ancaman instabilitas baru bagi negara.

"Kondisi itu semakin buruk kalau aparat TNI/Polri terlibat. Saya sebagai big bos TNI, saya perlu mengingatkan. Saya bicara apa adanya. Itu bisa memperburuk situasi," kata mantan wakil gubernur Lemhannas itu. 

Dia menginginkan, agar terbangun kewaspadaan bersama dalam mengelola dan membangun sumber kekayaan alam. Dia mengingatkan, setiap prajurit TNI yang terlibat akan diancam hukuman berat. "Saya pesankan, jangan ikut campur dalam persoalan itu," ujar Moeldoko. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement