REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam rangka memperingati hari jadi Bogor ke-532, sebanyak 150 ekor burung berbagai jenis mengikuti lomba kicau tingkat nasional yang diselenggarakan di halaman kantor Bakorwil Bogor, Minggu.
Sejumlah 150 ekor burung yang mengikuti lomba kicau tingkat nasional merupakan milik para pengkoleksi burung yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
"Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor ke-532, Kota Bogor menjadi tuan rumah penyelenggaraan lomba kicau burung tingkat nasional," ujar Ketua Panitia HJB, Edgar Suratman.
Edgar yang juga menjabat Asisten Tata Praja Sekretariat Daerah Kota Bogor menyebutkan, penyelenggaraan lomba kicau burung berlangsung meriah karena diikuti oleh peserta yang mencapai 150 peserta yang merupakan pencinta burung dari berbagai daerah ditanah air.
"Lomba Kicau burung ini bertujuan untuk memberikan aspresiasi kepada para pencinta burung, karena lomba ini memiliki potensi dalam memajukan kepariwisataan, khususnya di Kota Bogor," kata Edgar.
Lomba Kicau Burung tingkat nasional dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.
Dalam kata sambutannya, Usmar mengatakan, melalui lomba kicau burung hendaknya terjalin silaturahim, dan yang lebih penting lagi adalah ?melestarikan jenis-jenis burung tertentu yang mungkin sudah langka.
"Melestarikan jenis-jenis burung tertentu bisa saja dilakukan melalui lomba-lomba secara rutin. Beberapa hari lalu, Pak Wali Kota Bogor secara simbolis telah melepas 532 ekor burung di kawasan Kebun Raya Bogor (KRB) hal ini dilakukan dalam upaya kelestarian lingkungan," ujar Usmar.
Mengkoleksi burung berkicau saat ini banyak digemari orang khususnya kalangan pria.
Beberapa jenis burung yang kerap dikoleksi para pencinta burung diantaranya, burung Cucakrowo, burung anis, dan burung kenari.
Para pemilik burung berkicau tersebut kerap mengikuti lomba-lomba untuk memperlihatkan kehebatan kicauan burung kesayangan mereka.
Suasana lomba kicau burung berlangsung cukup semarak, dengan kicauan ratusan burung, serta aksi para pemiliknya, yang berupaya memancing burung kesayangannya agar terus berkicau dengan suara lantang.
Banyak aksi lucu yang dipertontonkan para pemilik burung, saat memberi semangat burung mereka yang sedang berlomba.
Karena saat lomba berlangsung sang pemilik tidak boleh terlalu dekat dengan burung mereka yang sedang bertanding adu kicau, sehingga mereka hanya melambaikan tangan, atau bersuara khusus agar didengar burung milik mereka.
Pemenang lomba kicau burung dinilai oleh tim juri. Juri menilai gaya, volume suara, dan irama lagu, masing-masing burung peserta lomba.
Ratusan burung ini, sebagian besar sudah sering kali diikutkan di lomba-lomba serupa sejumlah kota besar di tanah air.
Burung yang kerap mengikuti lombah, bahkan pernah juara, membuat harga jualnya makin tinggi. Harga jual burung ada yang mencapai lebih Rp100 juta per ekor.
Ikuti Whatsapp Channel Republika