REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buruh migran Indonesia di Hong Kong menyatakan dukungannya pada pasangan capres-cawapres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Melalui Skype, mereka berbincang langsung dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Mahfud MD yang tengah berada di Rumah Polonia, Ahad (8/6).
Dalam perbincangan itu, salah satu buruh migran Anita menyebut membutuhkan bantuan logistik. Ia meminta pin Prabowo-Hatta. "Pin kami gak mampu untuk urunan, kalau dibagi-bagi kami gak mampu," kata dia, kepada Mahfud.
Para buruh migran itu sempat juga mengatakan membutuhkan kaos. Akan tetapi, Anita mengatakan, selama ini rekan-rekannya sudah urunan sendiri untuk membuat kaos dukungan untuk Prabowo-Hatta. Saat berkomunikasi itu, terlihat para pekerja itu mengenakan kaos putih dengan gambar wajah pasangan nomor urut 1 itu. "Kalau kaos sudah buat sendiri," ujar Anita.
Mahfud menanggapi permintaan itu. Ia meminta agar dicatat alamat lengkap para buruh migran itu sehingga bantuan logistik bisa dikirim. "Insya Allah kalau pin dan mungkin brosur-brosur kecil nanti akan segera dikirim ke sana," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Untuk kaos, Mahfud memberikan masukan pada buruh migran pendukung Prabowo-Hatta itu. Ia meminta agar gambar yang digunakan sesuai dengan apa yang telah dikirimkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Gambar resmi itu yang akan digunakan dalam Pemilu Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli nanti. "Nanti kita akan kirimkan (contoh gambar). Sesuaikan dengan brosur kalau mau membuat atribut baru, kaos atau bendera," kata dia. berosur kalau mau buat atribut baru, kaos bendera,
Dalam kesempatan itu, Mahfud meminta para buruh migran Indonesia di Hong Kong untuk menjadi sel di tempatnya. Ia mengatakan, mereka bisa mengajak semakin banyak para pekerja Indonesia di Hong Kong "Sehingga nanti saudara-saudara ini akan menjadi orang yang bisa meraih suara untuk memberikan dukungan pada Prabowo-Hatta, semata-mata demi kelangsungan bangsa dan negara yang lebih bermartabat," ujar Mahfud.
Ikuti Whatsapp Channel Republika