REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Ratusan kendaraan yang hendak menyeberang menuju Pulau Sumatera menumpuk di dermaga Pelabuhan Merak, Kota, Cilegon, Banten, akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda.
Manager Usaha Pelabuhan Merak PT ASDP, Nana Sutisna, mengatakan, cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda menyebabkan ratusan kendaraan menumpuk. Selain itu, pelayaran kapal "roll on roll off" atau roro terganggu.
Cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Sunda akibat angin kencang dan gelombang air laut yang mencapai tiga meter. Bahkan, kapal bersandar di dermaga Pelabuhan Merak mengalami kesulitan akibat angin kencang itu. Meskipun terjadi penumpukan kendaraan, tetapi tidak menimbulkan antrean panjang.
"Kami terus berupaya agar arus lalu lintas berjalan lancar," katanya.
Menurut dia, cuaca buruk itu berlangsung selama dua hari terakhir dan pelayanan jasa penyeberangan dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni masih beroperasi dengan kondisi arus lalu lintas ramai. Sebab jika dihentikan pelayaran tentu akan berdampak terhadap perputaran ekonomi di Jawa dan Sumatera.
Apalagi, kendaraan dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan sebaliknya dari Pulau Sumatera mengangkut sembako, barang kelontongan, barang elektronik, hasil pertanian dan perkebunan, peternakan serta lain-lainya. "Kami tetap mengoperasi pelayaran, meskipun cuaca buruk itu," katanya.
Ia menyebutkan, akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda itu dermaga V dan V Pelabuhan Merak tidak dioperasikan.
Mereka kendaraan menumpuk di dermaga I, II dan III, karena jumlah kapal roro berkurang. Saat ini, diperkirakan jumlah kendaraan yang menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni mencapai 2.500 unit/hari, padahal cuaca normal sebanyak 2.800 unit kendaraan/hari.
"Kami mengimbau penumpang tetap waspada dengan cuaca buruk itu," ujarnya.