Jumat 06 Jun 2014 22:12 WIB

Pemkab Mamuju Siapkan 300 Kios untuk Korban Kebakaran

 Petugas pemadam berupaya memadamkan sisa kobaran api saat musibah kebakaran perumahan padat penduduk yang terjadi di jalan Kerung-kerung, Bararayya Utara, Makassar, Makassar, Sulsel, Kamis (27/3). (Antara/Dewi Fajriani)
Petugas pemadam berupaya memadamkan sisa kobaran api saat musibah kebakaran perumahan padat penduduk yang terjadi di jalan Kerung-kerung, Bararayya Utara, Makassar, Makassar, Sulsel, Kamis (27/3). (Antara/Dewi Fajriani)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah menyiapkan sedikitnya 300 kios baru untuk diserahkan kepada pedagang di pasar tradisional yang menjadi korban kebakaran di daerah tersebut.

"Pemerintah Kabupaten Mamuju telah menyelesaikan proses pembangunan kios pasar yang terbakar akhir juni 2013 lalu. Saat ini kita telah melakukan pembenahan untuk selanjutnya kita serahkan kepada korban kebakaran," kata Bupati Mamuju, Dr.H.Suhardi Duka usai meninjau pembangunan Pasar Mamuju, Jumat (6/6).

Menurutnya, dari sekitar 260 kios pasar yang terbakar saat ini telah berhasil dibangun penggantinya yang lebih baik dengan jumlah 300 unit Lods yang akan diprioritaskan penggunaannya kepada pedagang korban kebakaran.

"Sengaja kita bangun dengan jumlah yang banyak karena masih banyak yang berminat, kita tentu tidak bisa memuaskan semuanya akibat keterbatasan anggaran maupun lokasi, minimal kita dapat mengembalikan pedagang lama yang menjadi korban kebakaran untuk kembali berjualan ditempat ini," kata Suhardi Duka.

Ia menyampaikan, rencananya dalam jangka satu atau dua hari kedepan maka pasar yang baru dibangun ini akan segera dapat digunakan.

"Makanya kita awali dengan pembersihan areal parkir yang selama ini disulap menjadi lods sementara para pedagang. Semoga tidak adalagi yang terbakar," harapnya.

Selain membenahi areal kios pasar, rencananya Pemkab Mamuju juga akan merenovasi rumah toko (Ruko) yang ada di depan pasar sentral Mamuju, mengingat hak guna bangunan (HGB) para penghuni ruko akan segera berakhir Juni 2014.

Untuk itu, kata bupati, akan segera bertemu dengan para pengguna Ruko utuk membicarakan jalan terbaik atas rencana itu.

"Kita akan rubah perwajahan pasar senteral Mamuju yang tradisional namun dapat terlihat lebih modern dari sisi luar," terang Suhardi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement