REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengajak para pemenang penghargaan Kalpataru 2014 untuk menjadi duta bangsa dalam menyosialisasikan program pembangunan kehutanan.
Ketika menerima 13 orang pemenang penghargaan di bidang lingkungan hidup itu di Kementerian Kehutanan Jakarta, Jumat, Menhut menyatakan banyak program di kementerian yang dipimpinnya prolingkungan.
"Mereka adalah pelopor dan pahlawan lingkungan yang menjadi contoh di sekitarnya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan para pemenang penghargaan Kalpataru itu tidak hanya menjadi contoh di tempat tinggalnya saja namun bisa lebih luas ke kabupaten lain bahkan provinsi lain atau sebagai duta bangsa.
Menhut mencontohkan beberapa program di sektor kehutanan yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain, Kebun Bibit Rakyat (KBR) dapat yang memberikan bantuan Rp50 juta kelompok untuk mengembangkan pembibitan.
Selain itu, tambahnya, melalui program hutan kemasyarakatan (Hkm) maupun hutan desa pemerintah memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk mengelola hutan.
"Kami mengutamakan hutan dikelola oleh masyarakat," katanya.
Sebelumnya pada Kamis (5/6) pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2014 di Istana Wakil Presiden, Wakil Presiden Boediono menyerahkan penghargaan Kalpataru kepada perorangan ataupun kelompok masyarakat yang telah melakukan upaya penyelamatan lingkungan hidup secara berlanjut.
Tahun ini, penghargaan Kalpataru disampaikan kepada 13 orang/kelompok meliputi kategori Perintis Lingkungan yakni Mahmud Sukirno, dari Desa Toapaya Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau; Rusli, dari Desa Paluh Kurau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kemudian Zulkifli dari Kumpulan Bonjol Nagari Koto Kaciak, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat; Ipin, dari Desa Simajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kategori Pengabdi Lingkungan, yakni Amrul Sadik Daga, SKM, dari Kelurahan Sangaji Utara, Kota Ternate,Maluku Utara; Aiptu Al Aswandi, Nagari Batu Payung, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dan Herman Sasia, dari Desa Tuva, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Lembaga Adat Teratak Air Hitam, dari Desa Teratak Air Hitam, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau; Pengelola Hutan Adat (KPHA) Desa Guguk, Kabupaten Merangin, Jambi.
Letawa Sahabat Lingkungan, dari Desa Makmur Jaya, Mamuju Utara, Sulawesi Barat serta Kelompok Tani Hutan Sadar Sendiri, dari Kampung Imbari/Distrik Warsa Jalan Majapahit Biak, Provinsi Papua
Sedangkan Kategori Pembina Lingkungan yakni PT Tidar Kerinci Agung, Koto Marapak, Padang Barat, Sumatera Barat serta Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, Kota Jambi, Provinsi Jambi.