REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Marciano Norman mengatakan BIN ikut memantau pergerakan pesta demokrasi. Tak terkecuali di media sosial.
Menurutnya, kegiatan kampanye di media sosial cukup massif. Tak jarang memuat unsur kampanye hitam.
"Pantauan intelijen di media sosial yang sekarang dirasakan masih mengganggu adalah maraknya black campaign," katanya, Kamis (5/6).
Menurutnya, perkembangan di media sosial harus dipantau dan dikelola agar tak menjadi liar. Apalagi jika kampanye hitam semakin massif.
Ia khawatir, masyarakat justru hanya akan mendapatkan gambaran buruk terhadap dua calon presiden yang sedang bertarung mendapatkan kursi RI-1.
"Nanti yang ada pencitraan yang buruk terhadap dua calon itu. Masyarakat bisa bingung: kok dua calon presiden buruk semua dan mau dipilih," katanya.
Marciaono pun menghimbau agar pengguna media sosial bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengemukakan pikirannya.
"Saya himbau seluruh pihak menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, agar masyarakat tidak mendapatkan masukan yang salah. Agar masyarakat mendapatkan capres yang membawa negara ini ke arah yang lebih baik," katanya.