Rabu 04 Jun 2014 10:33 WIB

Petani Pedalaman Barito Terpukul Harga Karet Anjlok

Penyadapan karet
Foto: Dok. republika
Penyadapan karet

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Para petani karet di pedalaman Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengeluhkan harga karet jenis slab yang kembali anjlok menjadi berkisar Rp4.000 - Rp5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.500/kg.

"Harga karet itu anjlok dalam sepekan terakhir dan sudah empat kali mengalami penurunan harga," kata Hardianto, salah seorang petani Dusun Pararawen Kecamatan Teweh Tengah, Rabu.

Menurut Hardianto, turunnya harga karet tersebut membuat petani di wilayah pedalaman Sungai Barito kembali terpukul sehingga ada yang tidak mau menjual karena menunggu harga membaik.

Turunnya harga karet itu diduga akibat permainan para tengkulak yang menguasai penjualan karet di daerah tersebut dengan menyesuaikan harga pasar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Masalahnya para petani setempat masih tergantung kepada para tengkulak karena di daerah ini tidak ada pabrik karet, padahal hasil panen karet cukup banyak," katanya.

Hardianto mengatakan bahwa turunnya harga karet itu sesuai dengan pengakuan para spekulan karena pihak pabrik di Banjarmasin juga menurunkan harga karet rakyat tersebut.

"Kami berharap harga karet kembali naik agar dapat membantu petani, apalagi saat ini harga berbagai barang mengalami kenaikan," katanya yang didukung oleh para petani lainnya.

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten di pedalaman Kalteng karena sebagian besar masyarakat mengusahakan perkebunan karet, baik bibit lokal maupun unggul.

Perkebunan karet rakyat terdapat di enam kecamatan seluas 52.970 hektare dengan produksi mencapai 47.107 ton jenis slab per tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement