Selasa 03 Jun 2014 08:40 WIB

Wali Murid Keluhkan Kartu Jakarta Pintar

Rep: C85/ Red: Erik Purnama Putra
Jokowi, sang penggagas Kartu Jakarta Pintar
Foto: Twitter @jokowi_do2
Jokowi, sang penggagas Kartu Jakarta Pintar

REPUBLIKA.CO.ID, PALMERAH - Mohammad, seorang wAli murid kelas VII SMP Negeri 101 Jakarta Barat mengeluhkan kinerja sekolah dalam program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Mohammad mengaku bahwa sejak pertama kali mendapatkan KJP, dirinya belum merasakan manfaatnya.

Padahal, program yang dikeluarkan semasda Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta tersebut diklaim memiliki banyak manfaat. "Anak saya dapat KJP dari Februari. Sampai sekarang belum dapat apa-apa," katanya, Selasa (3/6).

Dia menyayangkan, kinerja sekolah lantaran belum genap empat bulan semenjak pertama kali mendapat KJP, kini dirinya sudah diminta untuk memperpanjang KJP anaknya. "Saya heran saja, aneh. Dari awal saya belum sempat merasakan manfaat KJP, eh kok sekarang sudah disuruh perpanjang. Ya ganjil saja menurut saya. Kalau saya sudah ngerasain, terus diperpanjang tidak apa-apa. Ini belum apa-apa sudah perpanjang," ujarnya.

Selain itu, Mohammad juga menyayangkan isu yang beredar di kalangan wali murid bahwa KJP salah sasaran. "Saya sendiri tukang ojek. Istri saya buruh cuci. Sayang saja kalau hal itu terjadi. Saya harap tidak lah," katanya.

Mohammad merupakan satu dari ribuan wali murid penerima KJP yang menyerbu kantor kelurahan Palmerah dari Jumat (30/5) hingga Senin (2/6). Para wali murid tiba-tiba panik dan berebut untuk mengurus pengajuan atau perpanjangan KJP lantaran pihak sekolah mendadak mengumumkan batas pengajuan KJP adalah Senin kemarin.

"Ini salah mekanismenya. Harusnya pengumuman itu tidak mendadak begini," ujar salah satu tokoh masyarakat Palmerah, Zainudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement