Senin 02 Jun 2014 22:43 WIB

Kultivar MG 3 Siap Besaing Dengan Melon Impor

Melon
Melon

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Melon kultivar Melodi Gama-3 hasil riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta memiliki beberapa kunggulan, sehingga siap bersaing dengan melon impor.

"Melon kultivar Melodi Gama (MG) 3 memiliki rasa manis, daging buah berwarna oranye, aroma harum, tahan terhadap serangan penyakit jamur tepung, dan tahan terhadap cuaca ekstrem," kata peneliti melon dari Fakultas Biologi UGM Budi Setiadi Daryono di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, Fakultas Biologi telah melakukan riset pengembangan kultivar melon unggulan dan salah satunya telah dihasilkan melon kultivar MG-3. Melon Kultivar MG 3 merupakan melon kultivar unggulan hasil perakitan Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM.

"Melon kultivar MG-3 itu diciptakan sebagai usaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap benih melon impor," katanya.

Ia mengatakan hasil dari riset itu diharapkan mampu menghasilkan melon yang berkualitas, yang dapat dikembangkan menjadi melon unggulan nasional serta sebagai produksi benih melon nasional.

"Pelaksanaan riset yang didanai oleh Hibah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu dilaksanakan selama tiga tahun (2012-2014)," katanya.

Riset tersebut meliputi perakitan melon, karakerisasi fenotip dan molekuler melon, uji multilokasi dan multimusim, serta deteksi gen ketahanan terhadap penyakit.

Menurut dia, permintaan konsumsi melon setiap tahun meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Produksi melon di Indonesia pada 2012 mencapai 125.474 ton.

"Mengingat nilai ekonominya yang tinggi, petani Indonesia telah melakukan budi daya melon di berbagai daerah. Namun, untuk memperoleh benih melon tersebut petani masih mendapatkannya dari benih impor dengan harga yang relatif mahal," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini jumlah impor benih melon di Indonesia masih tinggi. Indonesia pada 2011 telah mengimpor benih melon sebanyak 3.912 ton. Jumlah itu meningkat menjadi 5.217 ton pada 2012.

"Kami berharap pemerintah nanti mampu mendukung implementasi penggunaan benih-benih unggul hasil karya anak bangsa sendiri," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement