Senin 02 Jun 2014 21:48 WIB

Pohon Aren Paling Produktif Hasilkan Etanol

Seorang warga memanjat pohon aren untuk menyadap pohon dan menampung air nira di Tikala, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (5/7).
Foto: Antara
Seorang warga memanjat pohon aren untuk menyadap pohon dan menampung air nira di Tikala, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kehutanan Willie Smits mengatakan pohon aren bukan sekedar tanaman serba guna tetapi juga paling produktif menghasilkan etanol.

"Penelitian saya menunjukkan tidak ada pohon yang dapat menghasilkan jumlah bahan bakar alternatif lebih dari pada pohon aren," kata Willie dalam sarasehan Kedaulatan Energi Syarat Mutlak Ketahanan Bangsa di Jakarta, Senin (2/6).

Menurut dia, pohon aren mampu menghasilkan 82 etanol per hektare (ha) per tahun. Dalam satu ha dapat ditanami 70 pohon aren yang masing-masing tanaman pada saat terproduktifnya mampu menghasilkan 13--20 liter etanol per hari.

Tidak seperti kelapa sawit yang bersifat monokultur, ia mengatakan pohon aren justru dapat hidup dengan sistem tumpang sari. Semakin jauh jarak tanam dengan pohon lain justru membuat hidup tanaman bernama latin Arenga pinnata tidak maksimal.

Karena itu, menurut dia, tanaman yang dapat dimanfaatkan dari akar hingga daunnya tersebut sangat tepat jika dikembangkan untuk memproduksi etanol dan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak.

Willie mengatakan ada 70 juta ha lahan di Indonesia yang cocok ditanami pohon aren. Dengan kemampuan produksi 82 barel etanol per ha per tahun maka, maka diperkirakan hanya butuh lahan seluas empat juga ha untuk menghentikan impor bahan bakar minyak sekitar 700.000 barel per hari.

"Karena itu secara investasi pengembangan pohon aren untuk etanol ini lebih menguntungkan dari investasi IT," ujar ahli kehutanan yang juga merupakan Ketua Yayasan Masarang ini.

Tanaman yang juga dikenal dengan palm sugar ini, menurut Willie, memiliki akar serabut namun mampu menembus kedalaman hingga delapan meter.

Karenanya pohon ini juga mampu mencegah longsor karena mencengkram erat batu dan tanah.

Dengan demikian pohon aren yang mampu hidup meski tanpa pupuk dan menyerap sinar matahari begitu besar ini, ia mengatakan dapat menjadi pilihan tepat digunakan untuk reboisasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement