Sabtu 31 May 2014 20:30 WIB

Ahok Jadi Gubernur, Kerusuhan Sosial tak akan Terjadi

Rep: M Ibrahim Hamdani/ Red: Erik Purnama Putra
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan sebagian warga Jakarta terhadap Wagub DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, yang otomatis menggantikan Joko Widodo, jika menjadi presiden mendapat tanggapan dari pimpinan pondok pesantren.

Rektor Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur'an (STKQ) Al-Hikam II Depok, Arif Zamhari menyatakan, terpilihnya Ahok menjadi gubernur DKI tidak akan mengakibatkan kerusuhan sosial di Jakarta. Dia menyatakan, Jakarta tetap akan aman kalau Ahok menggantikan Jokowi.

"Saya kira, warga Jakarta sudah semakin dewasa. Meskipun Ahok menjadi Gubernur, kerusuhan bernuansan suku, adat istiadat, ras dan agama (SARA) tidak akan terjadi, karena masih ada ormas besar NU dan Muhamadiyah," tutur Arif saat dihubungi Republika, Jumat (30/5) petang.

Masyarakat, ujar Arif, sudah terbiasa dengan pemilihan bupati, gubernur dan pejabat negara lainnya. Apalagi warga Jakarta sudah dewasa. Sehingga, tidak akan ada kerusuhan sosial yang dikhawatirkan beberapa kelompok itu.

Warga NU sendiri, papar Arif, tidak bermasalah dengan kepemimpinan Ahok di Jakarta selama ini, termasuk jika nanti menjadi gubernur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement