Sabtu 31 May 2014 12:23 WIB

Gunung Ijen Masih Ditutup untuk Pendakian

Dua wisatawan asing duduk dipintu masuk Gunung Ijen, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (11/1). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melarang semua aktivias dalam radius 1,5 Km dari bibir kawah, baik berupa penambangan belereng, pendakian Gunun
Foto: Antara/Seno S
Dua wisatawan asing duduk dipintu masuk Gunung Ijen, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (11/1). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melarang semua aktivias dalam radius 1,5 Km dari bibir kawah, baik berupa penambangan belereng, pendakian Gunun

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur di Kabupaten Jember masih memberlakukan pendakian terbatas di Gunung Ijen karena peningkatan aktivitas gunung api tersebut.

"Pendakian malam masih ditutup karena suhu air kawah masih fluktuatif, namun informasi yang kami dapat aktivitas kegempaan cenderung menurun dan tidak seperti pada awal Mei lalu," kata Kepala BKSDA Wilayah III di Jember, Sunandar Trigunajasa, Sabtu.

Aktivitas gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi tersebut menunjukkan peningkatan sejak awal Mei 2014. Sejak saat itu BKSDA sebagai pengelola Taman Wisata Alama Kawah Gunung Ijen melarang wisatawan untuk melakukan pendakian pada malam hari yang diberlakukan sejak 6 Mei 2014 hingga batas yang tidak ditentukan.

"Penutupan sementara untuk pendakian pada malam hari atau pendakian terbatas itu karena adanya bualan (gelembung) buih putih di sejumlah titik air kawah yang dikhawatirkan akan menyebabkan gas beracun pada malam hari dan pergerakan asap tidak terlihat pada malam hari," tuturnya.

Apabila hujan turun pada malam hari, kata dia, maka gelembung di sejumlah titik air kawah sulit terpendar dan hal itu menyebabkan timbulnya gas beracun yang sangat berbahaya bagi para pendaki, sehingga demi keselamatan para wisatawan BKSDA memberlakukan pendakian terbatas bagi para pendaki.

"Wisatawan boleh melakukan pendakian pada pagi dan siang hari dengan radius aman 1 kilometer dari puncak kawah sesuai dengan rekomendasi PVMBG karena status Gunung Ijen Level II (Waspada)," paparnya.

Dengan penutupan pendakian pada malam hari, lanjut dia, para pendaki tidak bisa menikmati fenomena api biru (blue fire) Kawah Gunung Ijen yang menjadi andalan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan domestik.

"Petugas BKSDA di Pos Paltuding selalu mendapat informasi perkembangan terbaru aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 2.386 mdpl dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen di Banyuwangi dan pengawas penambang belerang, sehingga petugas di sana bisa memberikan peringatan kepada wisatawan, apabila ada peningkatan aktivitas Ijen," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement