Sabtu 31 May 2014 10:34 WIB

Petani Karet Alih Profesi Jadi Bandar Narkoba

Penangkapan Bandar Narkoba
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Penangkapan Bandar Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, meringkus Fer (28), tersangka bandar narkoba antarkabupaten yang sudah lama menjadi target operasi polres setempat.

Kepala Polres OKU AKBP Mulyadi di Baturaja, Sabtu, mengatakan aksi petani karet yang beralih pekerjaan menjadi bandar narkoba itu, harus berakhir setelah tim Reserse Narkoba Polres Ogan Komering Ulu membekuknya.

Penangkapan, katanya, saat tersangka berkunjung ke rumah keluarganya di Desa Tajung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur, Kamis (29/5), pukul 22.00 WIB. Dia menjelaskan tersangka yang warga Desa Batumarta Unit X, Kabupaten OKU Timur itu merupakan target operasi polres setempat sejak 2013.

"Namun baru sekarang diringkus karena memang dikenal sangat licin, setiap akan ditangkap selalu bisa lolos," katanya.

Dia mengatakan dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti berupa tiga paket sabu-sabu seharga Rp 150 ribu per paket dan satu paket sedang seharga Rp 400 ribu, serta uang tunai Rp 1,6 juta hasil penjualan sabu-sabu.

"Tiga paket kecil sabu-sabu kita temukan di dalam celana milik tersangka, sedangkan satu paket sedang sabu-sabu kita temukan di dalam celana dalam tersangka. Kita juga mengamankan uang tunai Rp 1,6 juta hasil penjualan sabu-sabu," katanya.

Berdasarkan keterangan dari tersangka, katanya, sabu-sabu didapat dari seorang bandar di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Biasanya, kata Mulyadi, tersangka menjalankan bisnis itu di kampung sendiri. Namun tersangka tidak segan untuk "keluar kandang" jika ada pesanan dari luar.

"Saat ini, tersangka berikut barang bukti sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Tersangka Fer mengaku sudah dua tahun terakhir beralih pekerjaan dari petani karet menjadi bandar sabu-sabu, karena penghasilan sebagai petani karet sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Dari setiap transaksi, saya bisa mendapat keuntungan minimal Rp 500 ribu. Uangnya saya gunakan untuk mencukupi biaya sehari-hari dan sebagian lagi digunakan untuk bersenang-senang. Saya tidak tahu kalau sudah menjadi target operasi polisi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement