Kamis 29 May 2014 11:35 WIB

Harga Daging Mulai Naik

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Harga daging sapi yang sedang mengalami kenaikan
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga daging sapi yang sedang mengalami kenaikan

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Bulan suci Ramadhan, baru akan berlangsung sebulan lagi. Namun harga-harga kebutuhan masyarakat saat ini sudah mulai mengalami kenaikan. Seperti terpantau di pasar-pasar tradisional Kabupaten Banyumas, kenaikan harga mulai terjadi pada daging sapi dan daging ayam.

Seperti di Pasar Wage Kabupaten Banyumas, harga daging sapi saat ini melonjak menjadi Rp 115 ribu per kg. Padahal sebelumnya, harga daging sapi stabil pada kisaran Rp 95 ribu-Rp 100 ribu per kg.

Rodiyah, seorang pedagang daging sapi di pasar tersebut menyatakan, harga daging sapi mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir. ''Harga gaing sapi mengalami kenaikan sejak dari penyalurnya,'' jelasnya, Kamis (29/5).

Dia menyebutkan, harga daging sapi Rp 115 per kg untuk daging sapi kelas 1. Sedangkan untuk daging sapi kelas 2 yang campuran daging dan urat, dihargai Rp 95 ribu per kg. ''Ini juga mengalmi kenaikan. Semula harga daging tetelan (daging sapi kelas 2), hanya Rp 80 ribu per kg,'' jelasnya.

Selain daging sapi, harga daging ayam potong juga mulai mengalami kenaikan. Dari harga normal Rp 27 ribu per kg, kini melonjak menjadi Rp 30 ribu per kg. ''Sejak dari peternaknya, harga daging ayam sudah naik,'' kata Ny Tati, pedagang di pasar setempat.

Dia memperkirakan, harga daging ayam ini akan terus beranjak naik hingga awal bulan puasa. ''Biasanya, harga daging ayam baru akan mulai mengalami kenaikan dua pekan sebelum puasa hingga awal puasa. Namun sekarang, puasa masih sebulan harganya sudah mulai naik,'' katanya. Untuk itu, dia memperkirakan hingga awal bulan puasa mendatang, harga daging ayam potong ini bisa mencapai di atas Rp 40 ribu per kg.  

Beberapa pembeli di pasar Wage yang ditemui, mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan masyarakat ini. Ny Evi, warga Perumahan Tanjung Puwokerto Selatan, berharap pemerintah memberi perhatian pada kemungkinan naiknya harga-harga kebutuhan tersebut.

''Kalau memang stoknya kurang, ya bagaimana pemerintah memenuhi kebutuhan. Jangan sampai masyarakat mendapat beban lebih berat karena harga-harga yang melambung. Apalagi menjelang puasa seperti sekarang,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement