Rabu 28 May 2014 21:28 WIB

Gubernur: Jambi Pelopor Hutan Adat di Indonesia

Hutan Adat (ilustrasi)
Hutan Adat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menyatakan Provinsi Jambi merupakan salah satu pusat gerakan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan sebagai pelopor hutan adat di Indonesia.

"Sejak tahun 1990-an, Pemprov Jambi telah mengakui hak kelola masyarakat terhadap hutan dengan skema hutan adat sebagai salah satu penyelamat ekosistem hutan Jambi," katanya seperti dikutip dalam siaran pers Biro Humas dan Protokol Pemprov Jambi yang diterima, Rabu (28/5).

Pernyataan Gubernur itu disampaikan pada Selasa malam (26/5) di Jambi, saat memberikan paparan terkait Kebijakan Provinsi Jambi dalam perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di hadapan para anggota dewan pertimbangan Kalpataru.

Gubernur menjelaskan tentang kebijakan Provinsi Jambi secara umum dan secara administratif serta program-program ke depannya yang akan dicapai.

Ia mengatakan, berdasarkan tata ruang sesuai UU nomor 26 tahun 2007, penataan ruang Provinsi Jambi diarahkan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya.

"Saat ini, kawasan lindung di Provinsi Jambi sekitar 24 persen dari luas Provinsi Jambi, sementara luas wilayah yang digunakan untuk kawasan budidaya adalah 76 persen," katanya.

Untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup, Pemprov Jambi telah mengembangkan program Lubuk Larangan yang tersebar di 201 titik di beberapa kabupaten/kota, di antaranya di Sarolangun, Merangin, Batanghari dan Bungo.

Lubuk Larangan merupakan bagian dari aturan adat di sebagian masyarakat Jambi, bisa berupa danau atau sungai, warga dilarang memancing ikan dalam bentuk apapun.

Di beberapa daerah, ikan di Lubuk Larangan bisa diambil pada waktu tertentu dan biasanya satu tahun sekali. Jika ada yang melanggar akan terkena sanksi adat, katanya.

Provinsi Jambi juga mempunyai program andalan yaitu program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) yang juga merupakan salah satu program percepatan pencapaian target seperti bedah rumah dan pemberian bantuan kendaraan roda tiga dan enam untuk mendukung akses terhadap sanitasi dan pengurangan lingkungan kumuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement