REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Serangan invasi negara lain untuk merebut Jawa dan Sumatra menjadi skenario dalam latihan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur dan Samudera Hindia pada 1-5 Juni 2014.
"Sebuah negara yang kita sebut sebagai negara musang bertempat di sebelah barat Sumatra menginvasi Indonesia karena kekurangan sumber daya energi," kata Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F. Paulus di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/5).
Lodewijk mengatakan negara musang itu akan merebut Sumatera dan Jawa melalui serangan dengan kekuatan satu divisi pasukan dari arah barat, tengah, dan timur pulau Jawa. Dari serangan-serangan tersebut, TNI berhasil menghalau musuh di titik tengah dan barat Jawa.
"Akan tetapi, di wilayah timur pasukan dari negara musuh berhasil lolos dari bendungan kekuatan TNI," kata Lodewijk. Dia menyebutkan pasukan negara musuh yang lolos itu berhasil mendarat di Pantai Banyuwangi, Jawa Timur.
Dengan strategi komando gabungan, pasukan negara musuh yang sempat lolos itu berhasil diredam. "Mereka dihancurkan dengan 'free entry strike' maupun dengan operasi militer, informasi dan operasi intelejen strategis." kata dia.
Sementara itu, setelah melakukan inspeksi selama dua hari sejak Selasa (27/5) di Lapangan Udara Ahmad Yani Semarang, Lanud Iswahjudi Madiun, Lanud Abdurahman Saleh Malang, dan Koarmatim Surabaya, Lodewijk menilai pasukan dan alat utama sistem senjata (alusista) dari ketiga angkatan telah siap melaksanakan latihan gabungan.
Selain melibatkan 15.108 prajurit TNI, latihan gabungan 2014 ini juga akan menampilkan sejumlah alusista terbaru yang dimiliki Indonesia, seperti pesawat latih tempur T50 Golden Eagle buatan Korea Selatan, helikopter Helly Bell 412, pesawat CN 235, roket FFAR dan kanon 30 mm Bell-205, meriam 155 KH 179, Kapal Perang Korvet Kelas Sigma, daN sejumlah alusista lainnya.
"Dalam latihan gabungan 2014 ini TNI belum bisa menampilkan alusista terbaru. Kami baru bisa menampilkan secara lengkap pada peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI pada 5 Oktober 2014 mendatang," kata dia.
Meskipun begitu, Lodewijk tetap meyakinkan bahwa TNI tetap akan secara maksimal menunjukkan kekuatan militer mereka sebagai salah satu kekuatan terbesar di Asia.