Rabu 28 May 2014 12:46 WIB

Greenpeace Minta Hutan Industri Sumatra Diubah

Rep: Meilani Fauziah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Salah satu logo Greenpeace.
Foto: gunjhi3land.blogspot.com
Salah satu logo Greenpeace.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang kebakaran lahan gambut di Sumatra dinilai masih terbuka. Siklus El Nino diperkirakan mampir di Indonesia dan memicu kebakaran.

Campaigner Forest Greenpeace Yuyun Indradi menyarankan agar pemerintah lebih ketat melakukan pengawasan. Analisa Greenpeace menemukan bahwa banyak kasus dimana Hutan Tanaman Industri (HTI) ditanami tanaman yang tidak cocok dengan kondisi gambut.

Misalnya akasia, bahan baku kertas yang diakatakan tidak cocok di lahan gambut. "Cari tanaman yang memang saling mendukung ksehatan lahan gambut," katanya dalam konprensi pers di Hotel Morrisey, Rabu (28/5).

Jika serius ingin menanggulangi kebakaran, pemerintah harus membuat HTI merubah sistem pengelolaan selama ini. HTI seharusnya hanya bisa menanam tanaman yang cocok dengan kondisi tanah.

Seberapa besar sumbangan HTI menurut Yuyun tidak dapat dibandingkan dengan kerugian apabila terjadi kebakaran di lahan gambut. Dari sisi kesehatan, kebakran hutan menyimbang 110 ribu kematian dalam setahun di Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement