Rabu 28 May 2014 06:17 WIB

Prabowo Belajar dari Lidi dan Padi

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Indira Rezkisari
Prabowo Subianto
Foto: Tahta Adilla/Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan bangsa. Ia tidak ingin melihat bangsa Indonesia ini mudah dipecah belah.

"Kadang-kadang bangsa Indonesia ini tidak mengerti betapa kuatnya kita, betapa kayanya kita, dan kita selalu terpecah-pecah. Selalu kita gampang diadu domba," ujar Prabowo, saat memberiksan sambutan pada Rapimnas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Selasa (27/5), di Hotel Kartika Chandra.

Padahal, menurut Prabowo, kunci untuk Indonesia bangkit adalah kesadaran, kehendak, dan jiwa persatuan. Ia mengingatkan akan falsafah sederhana ajaran nenek moyang tentang lidi.

"Lidi itu lemah, lidi itu gampang dipatahkan. Satu-satu tidak ada artinya. Tetapi banyak, lidi disatukan, bisa jadi sapu yang bisa bersihkan kotoran-kotoran," kata dia.

Selain itu, Prabowo juga mengingatkan akan falsafah padi. Ia mengatakan, semakin berisi padi semakin menunduk.

"Tidak sombong, tidak angkuh. APPSI harus bersatu, menentukan sikap, harus memilih, harus berbuat," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Prabowo mengatakan, para pedagang pasar untuk berbuat mengubah keadaaan demi masa depan. Ia mengatakan, ada sekitar 13 ribu pasar di seluruh Indonesia.

"Kalau menentukan pilihan, saya kira ini sesuatu yang dahsyat sekali. Ini untuk kepentingan sendiri, kepentingan masa depan," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Menurut Prabowo, Indonesia bisa sejahtera. Ia mengatakan, Indonesia mempunyai kekayaan yang besar. Karena itu, Prabowo menekankan bangsa ini untuk bersatu dan berbuat.

"Kita pusatkan tenaga kita. Pilih nahkoda hebat, pilih kepemimpinan yang amanah, bersih, jujur, setia pada negara dan bangsa. Insya Allah kekayaan kita bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement