Selasa 27 May 2014 16:26 WIB

Internal Partai Golkar Memanas

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Citra Listya Rini
Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: Republika
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rotasi yang dilakukan Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diprediksi memanaskan politik internal partai berlambang beringin tersebut. Aksi ini tidak menutup kemungkinan nantinya akan memunculkan politik balas dendam.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas Musyawarah Kerja dan Gotong Royong (MKGR), Zainal Bintang, menilai tindakan tersebut memprihatinkan. "Keluarga besar Golkar diobrak abrik. Hal itu  akan menjadi cikal bakal timbulnya dendam kesumat yg berkepanjangan," katanya di Jakarta, Selasa (27/5).

Zainal menyatakan budaya pecat memecat  itu adalah watak Akbar Tanjung. Pada tahun 2004, Ketum Golkar Akbar Tanjung memecat Fahmi Idris, dan lainnya karena mendukung pasangan SBY-JK yang tergabung dalam koalisi kerakyatan.

Sedangkan Akbar Tanjung mendukung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dalam Koalisi Kebangsaan pada putaran kedua, setelah calon Golkar Wiranto-Sholahuddin Wahid kalah di putaran pertama. Dikhawatirkan, jika pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menang, pemecatan akan diperluas oleh Ketum Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), yang didukung Akbar Tanjung.

Sebaliknya, jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menang, pendukung Jusuf Kalla akan merebut Golkar melalui Munas yang dipercepat Oktober 2014. Padahal, Munas dijadwalkan pada 2015. "Sangat boleh jadi pengucilan terhadap ARB dan Akbar serta pengikut setianya akan terjadi. Tidak tertutup kemungkinan mereka akan disapu bersih," beber Zainal.

Pihaknya menilai tindakan ARB merotasi empat kader Golkar adalah emosional dan otoriter, jauh dari sifat pemimpin yang berwatak demokratis. Mereka yang dirotasi adalah kader sejati yang mengabdi di dalam Golkar sudah 30 tahun.

Sebut saja, Agus Gumiwang yang dikenal sebagai mantan Ketum Generasi Muda (Gema) MKGR . Agus, Poempida dan Gandung Pardiman merupakan kader terbaik Golkar hasil tempaan Ormas MKGR puluhan tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement