REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Hanura, Wiranto, bercerita tentang dua orang sahabat yang ingin melihat wajah Indonesia dari luar negeri. Keinginan mereka itu muncul lantaran yakin hanya dengan melihat Indonesia dari luar negeri mereka bisa memberi penilaian yang utuh.
Singkat kata dua sahabat ini memilih Singapura sebagai negara yang akan mereka jadikan tempat melihat wajah Indonesia. Sesampai di Singapura keduanya mendapat kesimpulan yang sama soal Indonesia. "Kesimpulannya sangat sedih dan prihatin melihat indonesia yang kaya raya ternyata nasibnya belum baik. Belum bisa menyejahterakan bangsanya," kata Wiranto dalam pidato politik di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Nasdem, Hotel Mercure, Jakarta Utara, Selasa (27/5).
Kedua sahabat itu kemudian berkomitmen berjuang bersama membangun Indonesia. Keduanya ingin mewujudkan Indonesia yang hebat. Lanras siapakah dua orang sahabat yang diceritakan Wiranto. "Siapakah dua sahabat itu? Surya Paloh dan Wiranto," ujar Wiranto.
Wiranto menyatakan kisah yang ia ceritakan benar-benar terjadi. Setelah sekian tahun pertemuan di Singapura, Wiranto mengatakan akhirnya dia dan Paloh kembali dipersatukan dalam kerja sama politik mendukung Jokowi-Jusuf Kalla di Pemilu Presiden 2014. "Sekarang kita bisa bertemu bersatu dalam semangat yang sama mengusung Jokowi-JK," katanya.
Mengenang pertemuan dan janjinya dengan Paloh, Wiranto merasa merinding. Tanpa malu-malu Wiranto menunjuk tengkuk lehernya guna memastikan hadirin bahwa cerita yang dia sampaikan bukanlah cerita fiksi. "Merinding bulu kuduk saya menceritakan ini karena kisah nyata," ujarnya.