Selasa 27 May 2014 14:38 WIB

Status Merapi Normal, Jalur Pendakian Masih Ditutup

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 2 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah Ahad (27/4).
Foto: Antara/Teresia May
Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 2 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah Ahad (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  BOYOLALI -- Status Gunung Merapi sudah turun dari waspada ke normal. Namun demikian, kegiatan pendakian ke gunung aktif tersebut melalui Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, hingga kini masih ditutup.

Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTMG) Merapi Resort Selo, belum berani membuka jalur pendakian sebelum ada pemberitahuan secara resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Menurut Kepala Resort Selo BTNG Merapi, Suwignya, masih ditutup dari kegiatan pendakian karena belum menerima pemberitahuan secara resmi dari BPPTKG Jogjakarta. ''Kalau sudah ada pemberitahuan, baru nanti kita buka kembali,'' katanya, Senin (26/5).

Dijelaskan Suwignya, hingga saat ini pihaknya juga belum menurunkan papan pengumunan larangan pendakian, atau spanduk, dan baner larangan pendakian yang dipasang di beberapa titik. Sambil menunggu informasi dari BPPTKG, kegiatan pendakian untuk sementara dialihkan ke Merbabu.

Kalau misal sudah dibuka, kata Suwignya lagi, juga tidak boleh mencapai puncak. Tetap hanya diperbolehkan sampai Pasar Bubar saja. Atau sekitar berjarak empat kilometer dari pos New Selo.

Seperti diketahui, status Merapi mulai Jumat sore (23/5) pukul 16.00 WIB, diturunkan satu level, dari waspada menjadi normal. Penurunan status tersebut berdasarkan pengumuman yang disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekhnologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement