REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, memuji keputusan Muhammadiyah untuk bersikap netral pada Pemilu Presiden 2014.
"Saya menyampaikan apresiasi dan penghormatan terhadap sikap Muhamadiyah yang disampaikan oleh Pak Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah, red) perihal netralitas Muhammadiyah terhadap Pilpres 2014. Itu sangat bagus dan memang seharusnya," katanya di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Muhammadiyah sebagai penjaga integritas moral umat dan bangsa tidak boleh bergerak dalam politik praktis, namun harus bergerak politik keumatan dan kebangsaan.
"Sebenarnya NU pun demikian dalam aturannya. PBNU seharusnya mendeklarasikan netralitas aktif seperti yang diputuskan Muktamar NU," katanya.
Ia pun menyayangkan sikap Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, yang menyatakan mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto meskipun dalam kapasitas pribadi.
"Tidak boleh menyatakan dirinya secara pribadi berpihak kemudian selebihnya menetralkan umatnya," katanya.
Menurut Hasyim, posisi Said Aqil berbeda dengan dia yang sudah tidak lagi menjabat di struktural NU. "Saya sekarang sudah mantan Ketua Umum PBNU setelah menjabat dua periode. Maka, saya bebas memilih tanpa menggunakan struktur NU,'' kata Hasyim.
''Itu berarti ketika saya mendukung Jokowi-JK sama sekali tidak ada masalah dengan aturan yang berlaku di NU," katanya.