REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Program bedah rumah yang digulirkan Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo dua tahun yang lalu tidak hanya memperbaiki rumah saja. Namun kini telah merambah atau menyentuh kebutuhan lain pemiliknya agar bisa hidup bahagia bersama keluarga ketika menempati rumahnya.
Demikian diungkapkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo ketika melakukan bedah rumah milik Dalwati (35) Dusun Kembang, Desa Margosari, Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (25/5). Rumah Dalwati ludes terbakar akibat konsleting, 5 Mei 2014 lalu. Akibat kebakaran ini, seluruh perabotan rumah tangga, surat-surat penting dan barang-barang miliknya terbakar.
Ketika terjadi kebakaran, Dalwati tidak berada di rumahnya. Ia sedang berada di tempat kos-kosan di Bantul sebagai karyawan pabrik. Sehingga dirinya tidak tahu, kejadian sebenarnya. Sedang yang ada di rumah hanya kedua anaknya bersama kakeknya. Sedang suaminya merantau ke Kalimantan Timur untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
Keterbatasan ekonomi ini menyebabkan Dalwati dan suaminya terpisah untuk mencari penghasilan sendiri-sendiri. Bahkan karena keterbatasan ekonomi ini anak pertamanya terpaksa putus sekolah di SMK Kulonprogo. Sehingga dalam beberapa bulan terakhir tidak sekolah lagi.
Kebakaran rumah ini mendapat perhatian dari Bupati Kulonprogo dan sempat meninjau ketika terjadi kebakaran. Kondisi ini membuat keprihatinan Hasto, sehingga ketika menghadiri sebuah diskusi budaya di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo, Hasto mengungkapan kejadian kebakaran tersebut.
Salah satu pembicara dalam diskusi tersebut, Isran Noor, Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur langsung memberikan bantuan uang dolar yang dinilainya sekitar Rp 75 juta. Namun setelah ditukar rupiah ternyata uang dolar tersebut mendapatkan lebih yaitu Rp 82.755.000. Kemudian uang itu diserahkan Dukuh Kembang, Mujiman untuk digunakan memperbaiki rumah Dalwati.
Tetapi oleh Mujiman uang tersebut hanya sebesar Rp 30 juta untuk membangun rumah Dalwati. Selebihnya digunakan membayar utang Dalwati sebesar Rp 9 juta dan membeli perabotan rumah tangga. Sedang sisanya ditambah dengan sumbangan Bazda Kulonprogo, Bazcam Pengasih, sumbangan masyarakat lain yang terkumpul total Rp 104 juta, selain in untuk membedah rumah Dalwati, juga digunakan untuk membedah dua rumah milik warga Dusun Kembang yaitu Rubadi dan Jemingin.
“Ini merupakan hasil musyawarah warga yang sangat bagus. Ternyata bantuan tersebut tidak hanya digunakan untuk satu rumah, tetapi tiga rumah. Saya acungi jempol kepada pak Dukuh,” kata Hasto.
Selain itu, uang bantuan tersebut juga digunakan untuk membantu anak Dalwati untuk masuk sekolah lagi. Sedang Dalwati dipindahkerjakan dari pabrik di Bantul ke pabrik Wig di Kulonprogo. Sehingga Dalwati tidak lagi kos di Bantul lagi. Selain itu, Pemkab Kulonprogo juga sedang berupaya untuk meminta suami Dalwati untuk pulang ke Kulonprogo. "Saya senang sekali atas bantuan ini dan terima kasih atas bantuannya. Kini saya bisa lebih dekat dengan anak-anak kembali," kata Dalwati.