REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra menilai, praktik korupsi terbuka karena adanya sistem yang lemah. Karena itu harus ada pembenahan sistem yang dapat menutup peluang terjadinya kejahatan kerah putih itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Indonesia harus berkaca pada negara di Skandinavia yang tingkat korupsinya rendah. "Hampir tidak celah orang untuk bisa melakukan korupsi terhadap anggaran yang ada. Ini yang harus diperbaiki," kata dia.
Fadli juga menyoroti penegak hukum. Ia mengatakan, Indonesia banyak mempunyai lembaga penegak hukum. Namun, penegakkan hukum yang berjalan di Tanah Air justru banyak yang dipertanyakan.
Melihat persoalan yang terjadi selama ini, menurut dia, masih ada yang salah dalam proses penegakkan hukum yang terjadi. "Ini harus dilihat dari hulu sampai hilir," kata dia.
Menurut Fadli, dalam penegakkan hukum, maka membutuhkan pemimpin yang tepat. Pemimpin dalam lembaga hukum harus mempunyai keteladanan bagi jajarannya. Karenanya, perlu adanya figur pimpinan yang bersih. "Karena tidak mungkin membersihkan dengan sapu yang kotor," ujar dia.
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menambahkan, penegakkan hukum juga harus diperbaiki dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Motif ekonomi memang kerap menjadi alasan seseorang terjerumus dalam tindak pidana.
"Harus diiringi dengan memberikan kemakmuran rakyat. Rakyat harus makmur, perut kenyang, dan sejahtera," ujar Suhardi.