Jumat 23 May 2014 22:32 WIB

Banjir Kirimin Datang, Ahok Imbau Warga 'Ngalah' Direlokasi

Rep: c63/ Red: Asep K Nur Zaman
 Situasi banjir kiriman di Kampung Pulo, Jakarta Timur. (Republika/Prayogi)
Situasi banjir kiriman di Kampung Pulo, Jakarta Timur. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampung Pulo, Jakarta Timur, lagi-lagi dilanda banjir kiriman. Tapi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menanggapinya dengan santai.

Banjir kiriman tersebut dianggapnya akan terus menerjang jika warga tidak mau mengalah untuk direlokasi. "Saya udah bilang akan tetep banjir sampai kapan juga," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (23/5).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, banjir yang melanda Kampung Pulo, termasuk Bukit Duri, tidak akan pernah terselesaikan. Pasalnya, keduanya berada di daratan rendah. "Artinya, setiap waktu wilayah itu akan dilanda banjir meskipun bukan di musim penghujan sekalipun," tegas Ahok.

Dia menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah lama menawarkan relokasi ke rumah susun. Nantinya wilayah langganan banjir itu akan dikosongkan untuk pemulihan sungai dan taman.

Namun, hal itu mendapat kendala dari warga sendiri yang menolak direlokasi. "Rumah susun udah kita siapin tapi engga mau, tapi minta duit, ya susah," ujar Ahok.

Untuk penggantian ganti rugi rumah dan tanah, Ahok mengatakan, akan sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP), namun tidak semua diganti. Karena ada rumah yang memang melanggar dan mengambil tanah Pemprov DKI.

Ahok mencontohkan beberapa rumah yang berdiri di tepi sungai dan merupakan rumah permanen. "Udah rumah beton-beton itu, nah kita mau bongkar, minta ganti rugi. Saya pikir, saya enggak nuntut kamu udah baik hati aku," ujar Ahok.

Padahal, menurut Ahok, untuk mengantisipasi banjir kiriman wilayah tersebut akan dibuat embung (penampung air) yang ketika kemarau fungsinya sebagai taman dan ketika hujan akan menjadi danau. Jika nantinya dapat terealisasi, dia menjamin masalah banjir kiriman tidak akan terjadi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement