Jumat 23 May 2014 15:32 WIB

Muhammadiyah Harus Pastikan Pemerintahan Baru yang Lebih Cakap

Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.
Foto: www.muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tanwir Muhammadiyah secara resmi telah dibuka Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin, Jumat (23/5), di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kegiatan yang diikuti ratusan pengurus wilayah Muhammadiyah se-Indonesia ini mengusung tema "Dakwah Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan".

Bertepatan dengan momentum pilpres tanggal 9 Juli mendatang, MAARIF Institute menilai Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan pergantian kepemimpinan nasional dapat melahirkan pemerintahan baru yang lebih cakap dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat.

Hal ini diutarakan Direktur Eksekutif MAARIF Institute Fajar Riza Ul Haq. "Konsistensi dakwah Muhammadiyah di jalur kultural tidak bisa dibantah lagi. Netralitas politik organisasi yang ditampilkan para elite Muhammadiyah dalam hiruk-pikuk pilpres mampu meyakinkan kita semua bahwa demokrasi kita masih punya napas untuk siuman," ujar Fajar.

Meski begitu, kata Fajar, Muhammadiyah tidak boleh membiarkan negeri ini dikelola dengan cara-cara yang jauh dari semangat pencerahan dan kemajuan.

"Jadi, ini lahan dakwah Muhammadiyah pada ranah kebangsaan. Kader-kader terbaik Muhammadiyah harus dihibahkan bahkan didorong untuk berkiprah dalam kancah kenegaraan," tegas anggota Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement