Kamis 22 May 2014 22:09 WIB

Bantah Ada Lokalisasi, Yogya Akui Belum Bebas PSK

Rep: yulianingsih/ Red: Asep K Nur Zaman
Pekerja seks komersil (PSK) terjaring razia
Foto: Antara
Pekerja seks komersil (PSK) terjaring razia

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kota Yogyakarta mengklaim tidak lagi memilki lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) seperti Dolly di Surabaya. Lokalisasi PSK di Kota Gudeg ini dianggap sudah lama ditutup dan dijadikan terminal type A.

"Dulu ada Sanggrahan sebagai lokalisasi pindahan dari Sarkem (Pasar Kembang) dan beberapa tempat lain. Tetapi sudah lama dibubarkan, tempatnya dipakai untuk terminal Yogya," ujar Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Nurwidi Hartono, Kamis (23/5).

Meski lokalisasi sudah dibubarkan, namun diakuinya Kota Yogyakarta belum terbebas dari praktek prostitusi. Bahkan di Kampung Sarkem yang dulu menjadi tempat prostitusi sebelum dilokalisasi ke Sanggrahan, sampai detik inipun masih ada praktek tersebut.

"Kita sering melakukan patroli dan memang ada beberapa yang terkena razia lalu kita beri pembinaan," jelas Nurwidi.

Dari pengamatan di lapangan, eks lokalisasi Sanggrahan sudah cukup lama dinyatakan "tutup buku", namun praktek prostitusi masih bisa dijumpai. Praktek maksiat seperti itu pun banyak berpindah ke pinggiran Yogya yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement