REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh dan Taiwan menindaklanjuti kerja sama bidang pendidikan terkait pengiriman putra dan putri provinsi itu melanjutkan pendidikannya di sejumlah universitas di negara tersebut.
"Pemerintah Aceh yang terus menjalin hubungan dengan berbagai negara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Aceh," kata Wakil Direktur Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh Suraiya IT di Banda Aceh, Kamis (22/5).
Hal tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan dengan Pimpinan Elite Study di Taiwan Wan Lee Cheng Ph.D.
Suraiya menjelaskan bahwa kerja sama pendidikan pada 2014 itu, Taiwan memberikan keringanan yaitu menghapuskan uang kuliah. Artinya keringinan yang diberikan itu yakni mahasiswa Aceh hanya membayar biaya hidup selama kuliah di Taiwan.
"Sementara kalau kerja sama pendidikan antara Aceh dengan Taiwan itu telah dilakukan sejak 2011. Namun, pada 2014 kita hanya diminta untuk menanggung biaya hidup selama di Taiwan," katanya menambahkan.
Untuk tahun 2014, Suraiya menyebutkan LPSDM Aceh akan mengirimkan sebanyak 24 mahasiswa untuk program S2, dan S3. Sementara sebanyak 19 orang mahasiswa sudah berada di Taiwan.
Dijelaskan bahwa Pemerintah Aceh sangat menginginkan kerja sama dengan Taiwan yang diharapkan setiap tahun dapat mengirimkan putra dan putri terbaik provinsi ini bisa melanjutkan pendidikannya di Taiwan khususnya.
Suraiya menjelaskan pertemuannya dengan Pimpinan Elite Study di Taiwan Wan Lee Cheng itu juga menindaklanjuti proses pengiriman dua orang professor asal negara tersebut ke Aceh untuk berbagi ilmu terkait merawat peralatan di rumah sakit dengan baik dan benar.
Selain itu, juga membahas kerja sama untuk melatih para nelayan Aceh tentang bagaimana melakukan pembibitan sehingga menghasilkan bibit unggul dan menciptakan pakan terbaik, agar hasil perikanan meningkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika