Selasa 20 May 2014 15:45 WIB

Produk Daur Ulang Karung Goni Tembus Eropa

Bunga terbuat dari bahan karung goni.
Foto: Antara
Bunga terbuat dari bahan karung goni.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Produk daur ulang karung goni hasil pengrajin kerajinan tangan usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ternyata mampu menembus pasar Eropa.

Produk kerajinan tangan warga Jalan Raya Setugunung, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit yang sudah dikembangkan selama belasan tahun ini oleh pemilih UMKM tersebut yakni Iwan Goni, bahkan mampu meraup omset puluhan juta rupiah tiap bulannya.

"Mayoritas pembeli produk saya ini berasal dari luar negeri seperti dari negara-negara Eropa dan beberapa negara di Asia dan Asean, mereka biasanya membeli barang dari daur ulang karong goni ini untuk digunakan sehari-hari atau menjadi oleh-oleh khas Indonesia khususnya Kabupaten Sukabumi," kata Iwan, Selasa (20/5).

Menurutnya, produk daur ulang karung goni tersebut berupa tas, dompet, baju, rompi, topi dan lain-lain. Bahkan, setiap ada pameran seperti di Jakarta Convention Center dan di Bali ia selalu diundang untuk memasarkan dan mempromosikan produknya tersebut. Untuk harga produk daur ulangnya tersebut ia hargai mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 500 ribu tergantung besar kecilnya dan kualitas barangnya.

Diakuinya, dirinya juga saat ini masih kesulitan mencari tenaga kerja khususnya yang bisa menjahit karung goni tersebut menjadi suatu barang seperti tas dan rompi. Karena untuk menjahit karung itu perlu kemampuan lebih sebab berbeda cara menjahitnya atau tidak sama seperti menjahit baju.

Namun demikian, pihaknya akan terus mengembangkan produknya ini agar masyarakat sekitar juga mampu meniru usahanya itu dan untuk bahan baku pun ia siap menyediakannya. Lebih lanjut, untuk saat ini memang banyak pengrajin dari luar Sukabumi yang mencoba meniru produknya, tapi tidak bisa menyaingi kualitasnya, karena setiap produk yang dibuatnya itu harus memiliki standar kualitas yang ditentukannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement