REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mobil dinas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail terlibat dalam insiden penabrakan terhadap seorang pengendara motor baru-baru ini. Korban tabrak lari, Tasma Rosyid membantah jika dirinya yang menyenggol atau menabrak mobil dinas Wali Kota Depok tersebut di Perempatan Mampang, Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas, pada Senin (12/5) lalu.
Menurutnya, justeru sepeda motornyalah yang ditabrak mobil yang ditumpangi kepala daerah kota penyanggah ibukota tersebut saat berada di jalur lurus. ''Tidak benar kalau saya yang nyenggol. Saya yang malahan ditabrak dari belakang. Awalnya saya sudah lihat ada satu motor BM Polisi lewat dengan sirene berbunyi. Dengan perlahan sambil memperhatikan spion, saya berupaya menghindari angkot yang ada di depannya. Namun nahas, saat tengah melaju perlahan, tiba-tiba dari arah belakang motor yang saya kendarai diseruduk oleh mobil Pajero warna hitam, yang belakangan saya ketahui adalah mobil dinas sang Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail,'' tutur Tasma, Senin (19/5) kemarin.
Setelah ditabrak, lanjut Tasma, motornya masuk ke dalam kolong mobil Pajero. ''Sedangkan saya jatuh ke samping. Saya masih sadar betul tidak pingsan,'' terangnya.
Usai menabrak motor yang dikendarainya, menurut Tasma, sang Wali Kota Depok bukannya turun dan memberi pertolongan, justeru memilih tancap gas bersama sejumlah rombongannya. Tasma, kala itu hanya ditemani oleh salah satu anggota polisi yang ikut dalam pengawalan.
''Abis motor saya ditarik dari kolong mobil, mereka langsung melanjutkan perjalanan. Nggak ada yang turun membawa saya berobat. Saya baru tahu kalau itu mobil Wali Kota Depok dari salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian,'' ungkap Tasma.
Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Kritanto Yoga mengatakan akibat kecelakaan itu korban hanya mengalami luka ringan. ''Dari informasi yang saya dapat hanya luka lecet. Yang salah dia si pengendara motor karena memotong jalur. Yang jelas kasusnya masih kami selidiki,'' kata Kristanto.