REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran untuk operasi dan pemeliharaan jalan pantai utara (pantura) Jawa pada tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun atau lebih tinggi daripada anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun--Rp 1,3 triliun.
"Anggaran tambahannya Rp500 miliar--Rp600 miliar dan ini berasal dari penghematan anggaran internal Ditjen Bina Marga tahun ini sebesar Rp43 triliun," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto di sela press tour jalur pantura Jawa Barat di Cirebon, Senin (19/5).
Penambahan itu, kata dia, antara lain disebabkan karena adanya situasi darurat berupa banjir bandang pada beberapa titik yang menggenangi jalur pantura pada musim hujan akhir tahun dan awal tahun ini.
"Banjir bandang itu menggenangi jalan selama 1--2 minggu seperti pada beberapa titik di Ciasem, Jawa Barat dan beberapa tempat lain di pantura sehingga memerlukan penanganan luar biasa," katanya.
Salah satu penanganan adalah mengganti kondisi jalan yang rusak berat itu dengan 'rigid' atau perkerasan dengan beton seperti di Sukra, Jawa Barat, sepanjang 1,3 kilometer.
"Jalur pantura memang prioritas karena merupakan jalur utama logistik dan perekonomian nasional," katanya.
Terkait dengan kondisi dan persiapan untuk hajatan nasional Angkutan Lebaran 2014, Djoko memperkirakan jalur pantura diperkirakan siap dilalui secara baik sejak awal Juli 2014.
"Pantauan kami per hari ini (19/5) sudah lebih lancar dibanding pada bulan Februari lalu yang rusak berat. Buktinya dari Jakarta ke Cirebon, kami perkirakan sampai pukul 17.00 WIB, tetapi pukul 14.00 WIB sudah masuk Cirebon," katanya.