Senin 19 May 2014 19:48 WIB

'Kalau Merapi dalam Keadaan Bahaya Peserta USM Harus Diungsikan'

Rep: dyah ratna meta novia / Red: Djibril Muhammad
 Siswa SDN Menteng 1 mengikuti ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Pusat, Senin (19/5). (Republika/Yasin Habibie)
Siswa SDN Menteng 1 mengikuti ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Pusat, Senin (19/5). (Republika/Yasin Habibie)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Dikdas Hamid Muhammad mengatakan, memang terdengar berita akhir-akhir ini Gunung Merapi aktif lagi. Namun Ujian Sekolah dan Madrasah (USM) SD harus tetap dilaksanakan.

"Dalam keadaan apapun anak-anak berhak melaksanakan ujian. Namun kalau Gunung Merapi dalam keadaan bahaya maka anak-anak harus diungsikan," kata Hamid di Jakarta, Senin, (19/5).

Anak-anak dan para guru harus diselamatkan dari bahaya Merapi terlebih dahulu. "Kalau perkara USM nanti bisa dijadwal ulang kalau memang misal tidak bisa dilakukan pada saat itu juga," ujar Hamid.

Dalam kondisi bahaya, terang Hamid, anak-anak dan guru harus diselamatkan terlebih dahulu. USM bisa dilakukan di tempat lain pada waktu lain namun tetap harus dilaksanakan.

"Semua anak kalau sudah kelas 6 harus mengikuti USM dalam kondisi apapun. Termasuk di daerah bencana, hanya saja waktu dan tempat bisa diatur," kata Hamid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement