Senin 19 May 2014 18:52 WIB

Mekanisme Pengumuman Kelulusan UN SMA Diserahkan ke Sekolah

Ujian Nasional SMA
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional SMA

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mekanisme pengumuman kelulusan ujian nasional tingkat SMA/SMK di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diserahkan kepada kebijakan masing-masing sekolah.

"Kelulusan UN SMA/ SMK diumumkan Selasa, 20 Mei bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 2014. Sistem pengumuman diserahkan kepada kebijakan sekolah masing-masing," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Sleman Arif Haryono, Senin.

Menurut dia, kelulusan UN yakni ada yang diumumkan di papan pengumuman sekolah, diundang orang tua siswa dan ada yang memakai sarana internet.

"Sedangkan tingkat kelulusan tahun ini, untuk SMK lulus 100 persen dan untuk SMA ada satu siswa yang tidak lulus," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya untuk tahun Ajaran 2013-2014 jumlah peserta ujian SMA di Sleman sebanyak?4.923 siswa dari 56 sekolah. Untuk ujian nasional tingkat SMK diikuti 6.492 siswa dari 54 sekolah.

"Sementara itu, peserta yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra mendapatkan soal dengan huruf braille. Sebanyak enam siswa SMA terdata mengerjakan soal dengan huruf braille," katanya.

Pelaksanaan untuk SMK, tujuh siswa tidak dapat mengikuti UN, dengan keterangan empat siswa mengundurkan diri dan tiga siswa karena sakit, sementara untuk SMA ada empat siswa yang tidak dapat mengikuti UN dengan keterangan tiga sakit dan satu tanpa keterangan.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengucapkan selamat kepada para siswa yang berhasil lulus UN dan berharap bagi yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semoga dapat diterima di tempat yang diinginkan dan bagi yang mau langsung bekerja semoga dapat diterima di tempat kerja yang diinginkan pula.

"Sementara yang mau berwiraswasta harapannya semoga dapat sukses. Bagi yang tidak lulus jangan berkecil hati karena masih ada kesempatan mengikuti UN tahun yang akan datang," katanya.

Bupati juga mengimbau kepada para siswa yang lulus untuk tidak meluapkan kegembiraan secara berlebihan, baik dengan corat-coret baju maupun konvoi kendaraan bermotor yang hanya akan merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Sebaiknya diisi dengan kegiatan yang positif seperti kegiatan bakti sosial," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement