Senin 19 May 2014 14:00 WIB

Diberi Kursi Menteri, Golkar Tidak Akan Oposisi

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan)  saat berkampanye di GOR Ciracas, Jakarta, Selasa (18/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) saat berkampanye di GOR Ciracas, Jakarta, Selasa (18/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menyebut, Partai Golkar tidak mungkin menjadi oposisi dalam suatu pemerintahan. Dia yakin, Golkar akan membangun kerja sama di parlemen untuk mendukung pemerintahan, dengan catatan diberi jabatan menteri.

Menurut dia, tanpa mendapatkan capres atau cawapres dalam pemerintahan, Golkar pasti mau bergabung. "Saya percaya bahwa Golkar tidak mungkin menjadi oposan pemerintahan. Golkar pasti akan membangun kerja sama di parlemen untuk mendukung pemerintahan dengan catatan diberi jabatan menteri atau yang lainnya," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (19/5).

Mengenai peluang terbentuknya koalisi antara Golkar dan Demokrat, Ahmad mengatakan, poros baru itu akan sulit terbentuk. "Semua peluang tetap ada, tetapi dengan melihat waktu dan peluang yang ada, saya tidak yakin poros Golkar-Demokrat bisa terbentuk," kata Ahmad Atang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement