Ahad 18 May 2014 15:07 WIB

14 Siswa SD Sempat Hilang, Malah Ditemukan di Tower TVRI, Kok Bisa?

Rep: c65/ Red: Bilal Ramadhan
siswa SD (ilustrasi)
Foto: Antara
siswa SD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Sebanyak 14 siswa SDN 2 Jayagiri, Lembang, Jawa Barat yang hilang sejak Sabtu (17/7) lalu ditemukan di bawah tower TVRI, Ahad (18/5). Keempat belas siswa tersebut ditemukan warga pada pukul 05.30 WIB.

"Tidak ada luka serius, mereka hanya kedinginan dan sedikit shock," ungkap Kapolres Cimahi, Kompol Erwin Kurniawan.

Tim gabungan yang melakukan pencarian terhadap 14 siswa SD ini dikatakan Erwin mencapai 100 orang yang terdiri dari polisi, Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat dan warga sekitar. Saat itu juga, tim tersebut langsung melakukan pencarian.

Keempat belas siswa itu, yakni Rian Febrian, Arief Ramadhan, Fikri Abubakar, Hadiman, Muhamad Aziz, Johan Paringotan, Mulyana Cahya, Rezky Maulana Irwansyah, Arif Tegar, Agung Muhamad, Oky Kirana, Dimas Nurcahya, Muhamad Qiyas, Firdi Firdaus sengaja berkunjung ke kawah Tangkuban Perahu melalui jalur pendakian Jayagiri.

Siswa kelas enam tersebut dikatakan Erwin, berniat untuk menyegarkan diri sebelum mengikuti Ujian Nasional, yang akan diadakan Senin (19/5). Diakui Erwin, jalan pendakian Jayagiri tersebut memang merupakan jalan andalan yang biasa dilalui warga sekitar dan bukan merupakan jalur umum layaknya jalan masuk melalui pos Cikole.

Dikatakan Erwin, pada pukul 14.00 WIB siswa SD tersebut sudah berada di atas kawah. Namun, mereka tersesat saat perjalanan pulang dikarenakan kabut yang mulai turun. Siswa tersebut memutuskan untuk naik kembali, menuju tower TVRI yang berada di ouncak Tangkuban Perahu dan tetap bersama hingga ditemukan.

"Alhamdulillah mereka mengerti untuk tidak memaksakan jalan saat kabut turun dan tetap berkumpul sampai ditemukan," ujar Erwin.

Terkait kejadian ini, Erwin mengimbau kepada para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak mereka. Terutama dalam menaiki gunung yang seharusnya didampingi orang dewasa. Karena menurut Erwin, meski jalur pendakian tersebut aman, namun tetap berbahaya bagi anak di bawah umur.

"Evaluasi tentu akan dilakukan dengan mengkoordinasikan terhadap pihak-pihak terkait," kata Erwin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement