Ahad 18 May 2014 12:42 WIB

Golkar: Koalisi Mutlak Dilakukan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Adhitya Hendra
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) dalam rapimnas menyatakan koalisi mutlak dilakukan. Dia menuturkan hasil pileg membuktikan tidak satu partai pun bisa mengajukan capres sendiri.

"Termasuk PDIP dan Partai Golkar, tidak dapat mengajukan capres dan cawapresnya secara sendiri-sendiri. Karena suara dukungan rakyat tersebar relatif merata," katanya, dalam rapimnas di Jakarta, Ahad (18/5).

Aturan main berubah. Sebelum sampai kepada pengusungan capres, parpol harus fokus koalisi. "Ini adalah keharusan untuk mengkonsentrasikan dan menggabungkan kekuatan dalam gumpalan yang lebih besar bersama partai-partai," terang Ical.

Dalam sebulan terakhir, pihaknya membangun hubungan komunikasi yang intensif, serta bertemu langsung dengan semua pimpinan partai politik. Pada intinya dengan bangga dapat dilaporkan semua pertemuan dan komunikasi tersebut berjalan dengan baik, produktif, serta dalam suasana persahabatan yang akrab.

Dia mencontohkan komunikasi dengan PDIP sebagai partai sahabat. Saat berkomunikasi dengan PDIP, Golkar dalam sebuah posisi terhormat. Bersama partai sahabat, yaitu PDIP di bawah pimpinan Ibu Megawati Sukarnoputri, Partai Golkar tetap menjadi kekuatan politik papan atas.

"Kita adalah kekuatan politik besar yang mewakili aspirasi rakyat, yang belakangan ini disebut dengan istilah sebagai sebuah kapal tanker dalam lautan politik Indonesia," kata Ical.

Rapimnas diikuti oleh pengurus DPP, DPD 33 provinsi, dan 8 ormas yang didirikan Golkar. Semua peserta mengenakan pakaian kuning partai. Kegiatan ini akan memutuskan seperti apa sikap politik Golkar menjelang pilpres. Jika berkoalisi dengan partai apa berkoalisi dan apa konsekuensinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement