REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Rencana Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) memiliki replika Kabah dan lintasan Sai di komplek asrama haji embarkasi Palembang segera terealisasi. Direncanakan pembangunan replika tersebut selesai pada 2015.
"Hari ini kita melaksanakan peletakan batu pertama replika Kabah dengan ukuran sebenarnya dan lintasan sai dengan ukuran sebenarnya, museum sejarah Islam, dan hotel syariah," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin melakukan peletakan batu pertama pembangunan kawasan terpadu embarkasi haji Sumsel, Sabtu (17/5).
Menurut Alex, banyak yang bertanya untuk apa miniatur Kabah dan lintasan Sai dibangun? "Saya jawab, para calon jamaah haji dan umrah kita itu sebagian besar berasal dari desa, dari kabupaten dan kota seluruh Sumsel. Biasanya manasik yang dipentingkan dan memang penting bacaan surat saat tawaf, sai dan seterusnya. Tapi haji itu juga kebutuhan ketahanan fisik, percuma hafal bacaan tapi tergeletak sakit.”
Untuk mempersiapkan ketahanan fisik calon jemaah haji dan umrah di komplek kawasan terpadu embarkasi haji Sumsel dibangun lintasan sai dengan ukuran sebenarnya yaitu 450 meter dengan tujuh kali lintasan pulang pergi.
"Replika ini kita bangun ukuran yang sebenarnya agar jemaah kita terbiasa sebelum mereka tiba di tanah haram. Jadi nanti mereka siap lahir dan batin," ujar Alex.
Selain replika Kabah dan lintasan Sai, di kawasan terpadu embarkasi haji tersebut juga akan berdiri satu museum sejarah Islam di dunia ini yang isinya memamerkan benda-benda bersejarah Islam.
"Pembangunan museum Islam ini merupakan bantuan dari Raja Saudi Arabia. Mereka memberi bantuan setelah Sumatera Selatan dinilai sukses melaksakana Islamic Solidarity Games tahun lalu. Raja Saudi membantu pembangunan museum yang serupa seperti yang di Jeddah," kata Alex.