Jumat 16 May 2014 14:55 WIB

Hatta Rajasa Tak Ambil Pusing Soal Ancaman PPP

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di sela Rakernas PAN, Jakarta, Rabu (14/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di sela Rakernas PAN, Jakarta, Rabu (14/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa tak mau ambil pusing dengan ancaman dari PPP yang akan menarik dukungan ke Partai Gerindra karena merasa tak dilibatkan dalam penentuan cawapres. Ia mengatakan pertentangan yang terjadi dalam partai politik adalah hal yang biasa. Hatta pun mengatakan tak bermasalah jika PPP akan menarik dukungannya.

"Namanya politik biasa. Di dalam suatu partai, ada yang ke sana ada yang ke sini. Buat saya, diteruskan oke, tidak diteruskan juga gak apa-apa. Sama saja. Jabatan kok diuber-uber. Sudahlah," katanya saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Jumat (16/5).

Menurutnya, pembicaraan dan komunikasi dengan partai politik yang akan berkoalisi terus berjalan. Hatta juga menegatakan tak akan berupaya membujuk atau melobi PPP terkait hal tersebut. Ia beranggapan perihal penentuan cawapres bukan atas kehendaknya tetapi menjadi hak dan keputusan capres yakni Prabowo Subianto. Termasuk jika ada tawaran capres dari PPP yakni Suryadharma Ali atau tiga capres dari PKS, Hatta juga menyerahkan sepenuhnya pada putusan Prabowo. 

"Pada akhirnya, keputusan ada di capres. Ya bagus saja kalau PPP ajukan Suryadharma Ali atau PKS ajukan tiga nama. Pak Prabowo tinggal menetapkan. Siapapun itu,," katanya.

Ditegaskan Hatta, ia sama sekali tidak khawatir jika pencalonannya sebagai cawapres mendampingi Prabowo goyah karena adanya riak politik saat ini. Apalagi keputusan final belum terjadi karena pendaftaran ke KPU belum dilakukan. Hatta mengaku tak perlu gamang dengan kondisi politik saat ini karena ia menyakini kemungkinan masih bisa terjadi.

"Final itu kalau sudah diserahkan ke KPU. Kalau sekarang semua kemungkinan bisa terjadi. Jadi gak usah gamang soal ini. Saya juga gak khawatir. Hari ini dibatalkan juga saya siaap. Kita tidak bisa membuat semua orang setuju. That's life," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement