Jumat 16 May 2014 11:36 WIB

80 Persen 'Predator Anak' Orang Dekat

Rep: Edy Setiyoko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Orang tua yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual diimbau melakukan pendekatan khusus untuk merehabilitasi anak.
Foto: speakofchange.org
Orang tua yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual diimbau melakukan pendekatan khusus untuk merehabilitasi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Kepedulian Anak (Kakak) Solo menaruh perhatian khusus kasus kekerasan seksual kaum muda yang terjadi di Kabupaten Wonogiri. Berdasar hasil penelitian ditemukan, 80 persen 'predator anak' merupakan orang yang dekat dengan anak.

''Dan, korban kekerasan seksual yang terjadi di sana membutuhkan bimbingan pendampingan, sekaligus pemulihan psikologis secara psikososial,'' tutur Shoim Sahriyati, aktivis Yayasan Kakak Solo, Jum'at (16/5).

Bimbingan psikososial anak korban kekerasan seksual sangat dibutuhkan. Dalam bimbingan nanti, korban diminta menuangkan semua kejadian yang menimpa diri.

''Kita minta korban jujur menuangkan segala yang ada dalam benaknya. Sehingga bisa menghilangkan energi negatif di dalam diri. Juga di dalam keluarga. Bisa itu rasa dendam, iri dan sebagainya''.

Shoim menjelaskan, salah satu penyebab dari anak bisa menjadi korban kekerasan seksual adalah anak tidak berani mengemukakan hal negatif yang menimpa dirinya. Dengan program ini, mereka dapat menghadapi masalah dan mampu memecahkan masalahnya sendiri.

Masih menurut Shoim, untuk menghilangkan perasaan trauma ketakutan akibat kekerasan seksual pada anak, butuh proses waktu cukup panjang.  Ia juga menekankan agar pada saat mengeluarkan rasa tidak nyaman, adalah dengan menggunakan jalur keluarga.

Peristiwa yang sering terjadi, menurut Shoim, anak menyalurkan perasaan tidak nyaman pada media yang tidak tepat. Malah, anak juga akan menjadi korban.

Dia mencontohkan, anak malah mencurahkan persoalan kepada pacar. Padahal, berdasar hasil penelitian Yayasan Kakak Solo, 80 persen pelaku kekerasan seksual dilakukan pacar. Jadi, curhat yang dilontarkan kadang tak memperoleh solusi yang tepat. Malah, justru bisa sebaliknya.

Di Kabupaten Wonogiri terdapat lembaga khusus yang menangani kasus ini. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Kabupaten Wonogiri. P2TP2A menjalin bekerjasama dengan Yayasan Kakak Solo.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement