REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung (CT) yang akan datang bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Jumat (16/5).
Pada Rabu (13/5) lalu, Hatta Rajasa resmi mengundurkan diri dari jabatan Menko Perekonomian untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Mundurnya Hatta Rajasa dari jabatan Menko Perekonomian itu mengikuti ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Disebutkan setiap menteri harus mundur jika ingin maju sebagai calon presiden atau wakil presiden. Pasal 6 ayat 1 UU Nomor 48 Tahun 2008 ini menyebutkan semua pejabat negara termasuk menteri harus mundur jika ingin maju dalam pemilihan presiden.
Pasca-mundurnya Hatta, nama Chairul Tanjung mencuat akan menggantikan Hatta. Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha belum memastikan hal tersebut.“Itu hak prerogatif Presiden. Saya belum ada informasi mengenai itu,” katanya.
Menurut Julian, Presiden yang akan mengumumkan pengganti Hatta sebagai Menko Perekonomian.
Chairul Tanjung dikenal dan tercatat di majalah Forbes sebagai orang terkaya ketiga atau 375 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 46 triliun.
Ia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi UI. Sempat mengalami kesulitan finansial untuk biaya kuliah, ia pun mulai berbisnis kecil-kecilan. Ia pernah beberapa kali pindah pekerjaann dari mulai membuka toko peralatan laboratorium dan kedokteran hingga bisnis sepatu ekspor.
CT pun merintis dan mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, dia mengambil alih Bank Tugu yang sekarang menjadi Bank Mega yang kini merangkak naik menjadi bank kelas atas. Dia juga merambah ke bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian. Pada sektor sekuritas, CT memiliki perusahaan real estate dan membangun Bandung Supermall pada 1999.
Saat ini, CT berkecimpung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7.
Selain Trans Corp., CT memiliki Para Group yang mengayomi 5.000 karyawan dengan Para Inti Holdindo sebagai kepala industri yang memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
CT melebarkan sayapnya di dunia bisnis dengan menggunakan Trans Corp untuk mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia senilai Rp 3 triliun melalui PT Trans Ritel. Setelah memiliki 40 persen saham Carrefour, dia kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp, komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40 persen), Carrefour SA 39 persen, Carrefour Netherland BV 9,5 persen, dan Onesia BV 11,5 persen.