REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesta Wirausaha, ajang berbagi wawasan dan promosi para wirausahawan muda kembali digelar untuk ketujuh kali, 13-15 Mei 2014. Bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Tangan di Atas (TDA) tersebut tahun ini mengangkat tema "Local Brand Keren".
Ketua Pelaksan Pesta Wirausaha Mia Marianne menjelaskan, diangkatnya tema "Local Brand Keren" dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap paradigma masyarakat yang lebih suka mengagungkan merek luar negeri dan menyepelekan produk tanah Air.
"Dengan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat agar tak terus terfokus pada brand asing, agar mereka juga melirik brand-brand lokal, karena brand lokal juga tidak kalah bagusnya," ujar Mia, ditemui di lokasi kegiatan.
Dua belas merek lokal terseleksi dipamerkan sebagai ikon di ruangan lobi. Produk-produk unik tersebut, di antaranya adalah Sanderm, minuman dari beras hitam, Benoa Kreati, produk furnitur dengan desain yang bisa dipesan, serta Minikinizz, popok kain yang bisa dicuci-pakai ulang.
Inovator Minikinizz, Rona (38) mengaku bangga produk kreasinya bisa terpilih sebagai merek unggulan dalam kegiatan Pesta Wirausaha. Terinsiprasi dari anak bayinya, pada 2012 Rona menciptakan popok kain berdesain unik dengan bantalan yang bisa dilepas-pasang untuk dicuci dan dipakai kembali. Berbagai varian produk Minikinizz, menurut Rona ditawarkan dengan kisaran harga Rp 60 ribu hingga Rp 200 ribu. Menurut dia, produk popoknya yang dipasarkan secara online telah dikirim ke hampir seluruh wilayah Indonesia.
Dua panggung talkshow menghadirkan pembicara secara bergantian. Panggung utama, bertempat di ruangan berkapasitas lebih dari seribu orang, menghadirkan figur-figur pengusaha ternama, seperti Roni Yuzirman, pengusaha busana yang sekaligus pendiri Komunitas TDA , Ridwan Kamil, pengusaha bidang arsitektur yang juga Walikota Bandung, Nurhayati Subakat, bos perusahaan kosmetika Wardah, dan masih banyak lagi.
Dalam kesempatan tersebut, para pembicara bergiliran naik ke atas panggung. Nurhayati Subakat, misalnya, membagi kiat suksesnya mengantarkan kosmetika Wardah, hingga berhasil menjadi pemimpin produk kosmetika di pasar Indonesia hari ini.
"Sebenarnya sama seperti yang lain, saya mempraktikkan prinsip 4P, kita harus unggul dalam product, price, place, promotion. Tapi rasanya ada satu P lagi yang menentukan bisnis saya, yakni Pertolongan Allah," ujar perempuan berjilbab tersebut.