Kamis 15 May 2014 18:00 WIB

Balita Wonogiri Kena Suspect Flu Burung

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Sebaran virus /Aviant Enfluenza/ (AI) di Kabupaten Wonogiri merambah ke manusia. Kali ini, giliran Raka Fajar (5), bocah Dusun Karang Kidul RT 03, RW VI, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, terkena serangan suspect flu burung.

 

Begitu diketahui terkena virus AI, Raka yang semula dirawat di RS Astrini, Wonogiri, dirujuk ke RSUD Dr Moewardi, Solo. Saat ini, Balita tersebut mendapat perawatan intensif dibagian bangsal tertutup, atau terpisah dengan pasien lain.

 

Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Kabupaten Wonogiri cepat bertindak. "Kami menerjunkan petugas kesehatan hewan ke lokasi di Dusun Karang Kidul untuk mencari bukti, dan mengambil sampel untuk dilakukan rapid test," tutur Surip Surono, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Disnakperla Kabupaten Wonogiri, Rabu (14/5),

 

Petugas kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah lokasi ternak kandang ayam milik warga Dusun Karang Kidul. Sambil menunggu perkembangan selanjutnya, petugas melakukan pemantauan, dan penyemprotan terhadap kadang yang ternak ayam masih sehat.

"Bila ditemukan ayam mati mendadak, kita langsung penyemprotan disinfektan," tambah Surip.    

 

Informasi dari warga, sekitar dua pekan lalu ditemukan puluhan ternak ayam mati mendadak. Dalam tempo bersamaan, diperoleh informasi juga ditemukan puluhan ayam mati mendadak di Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri. Peternak sudah mengetahui ihwal menghadapi penyakit flu burung. Begitu ternak ayam mati mendadak,langsung dibakar dan dikubur.

 

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Suprio Heriyanto, membenarkan ihwal serangan flu burung di Dusun Karang Kidul, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo atas nama Raka Fajar.

"Kemungkinan anak itu suspect Flu Burung. Tapi, untuk kepastiannya kita masih menunggu uji lab pihak rumah sakit," katanya.

 

DKK, kata Suprio, juga terus melakukan pantauan dan pemeriksaan terhadap manusia di lingkungan Balita suspect AI. Sambil menunggu hasil uji lab rumah sakit, DKK juga mewaspadai manusia sekitar lokasi kejadian. Ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan untuk mengetahuai ada tidak gejala serupa pada orang lain.

 

Sekadar mengingatkan, dua pekan lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) kasus flu burung. Status ini berdasar hasil tes laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap Ridho NA. Bocah warga Dusun Kopen, RT 01, RW III, Desa Pule, Kecamatan Jatisrono, dinyatakan positif terjangkit virus H5N1.

 

Seperti diketahui, serangan flu burung di sini bukan kejadian baru lagi. Sekedar mengingatkan saja, pada 2008 silam, kasus serupa juga pernah terjadi. Lima tahun terakhir, belum pernah ada kejadian serupa. Terkait penularan penyakit itu, Kepala DKK Wonogiri, Widodo, sudah melakukan sosialisasi terhadap warga Dusun Kopen, Desa Pule, Kecamatan Jatisrono.

 

Widodo mengimbau, apabila ada kejadian atau penularan penyakit flu burung diharap segera melaporkan petugas kesehatan hewan.

Ihwal hasil uji lab korban Ridho NA, Surip, menyatakan, "dari hasil uji lab dilakukan Balai Besar Veteriner Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, diketahui hasil dari sample sembilan bulu ayam kampung yang mati mendadak sekitar rumah Ridho benar. Satu diantaranya positif terjangkit AI subtype H5." Dari uji lab itu positif AI, dan hasilnya sudah dikirim ke pemerintah pusat.

 

Dikatakan, kasus flu burung meningkat 100 persen dibanding tahun lalu. Sejak Januari hingga April ini, sudah tercatat 13 kasus. Sedangkan tahun lalu, pada waktu yang sama hanya lima kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement