Kamis 15 May 2014 09:09 WIB

Gas Melon Langka, Warga Cirebon Gunakan Kayu Bakar

Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kesulitan memperoleh pasokan "gas melon" warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa menggunakan kayu bakar.

Salah seorang warga Kabuaten Cirebon, Sugiono, kepada wartawan di Cirebon, Kamis, mengatakan, warga Cirebon sulit memperoleh gas bersubsidi ukuran tiga kilogram, kini terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak, karena harga minyak tanah cukup tinggi.

Ia menuturkan, sudah satu bulan gas ukuran tiga kilogram menghilang dipasaran, padahal kiriman dari PT Pertamina lancar, meskipun tersedia harganya sudah tinggi mencapai Rp 23 ribu per tabung tingkat eceran, karena mencari diagen sulit.

Beruntung masih bisa memanfaatkan kayu bakar, kata dia, meski resikonya harus susah menyalakan api kayu bakar tersebut, karena Cirebon masih diguyur hujan deras.

Sementara itu, Yayah, pedagang warung nasi di Cirebon, mengatakan, sulit mendapatkan gas bersubsidi ukuran tiga kilogram. Harganya cukup tinggi mencapai Rp 23 ribu, karena harus membeli dipengecer. Kini kayu bakar jadi penggantinya.

Terpaksa gunakan kayu bakar, supaya masih bisa berjualan nasi, harapannya kiriman "gas melon" kembali melimpah sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

Sebelumnya, dikabarkan lima Kabupaten yakni Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, Jawa Barat, kesulitan pasokan gas ukuran tiga kilogram.

Permintaan gas ukuran tiga kilogram di Kota Cirebon semakin bertambah, untuk wilayahnya bisa mencapai 500 tabung, sedangkan pasokan hanya 200 tabung sehingga konsumen sering berebut gas tersebut, selain itu rawan penimbunan juga harga sulit dikendalikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement