REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan kemitraan Amerika Serikat-Indonesia (USINDO) menyatakan, Indonesia memegang peranan penting dalam mendorong perdamaian di tengah konflik perairan Laut Tiongkok Selatan.
"Saya rasa Indonesia telah menjadi pelopor dalam gagasan bahwa klaim (perairan tersebut) harus sejalan secara konsisten dengan aturan kelautan dan hukum internasional," kata Ketua-Bersama USINDO J. Stapleton Roy dalam diskusi yang membahas hubungan Cina dan AS-Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5).
Menurut Roy, Amerika Serikat sependapat dengan Indonesia terkait penyelesaian klaim perairan itu. "Saya rasa ini saatnya kita berjalan bersama secara efektif tanpa memihak pihak mana pun," ujarnya.
Mantan duta besar AS untuk Indonesia dan Cina itu juga mengatakan kebijakan Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan negara lain bukanlah untuk mencari sekutu.
Kebijakan utama, yang menurut dia patut diapresiasi adalah upaya untuk menjaga stabilitas kawasan Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara, agar bisa tetap terbuka dan tidak menjadi blok-blok aliansi.
"Inilah yang sejalan dengan AS, saya rasa Indonesia telah memainkan peran tersebut dengan baik dan diharapkan bisa terus melanjutkannya," kata Roy.
Sebelumnya, para menteri luar negeri ASEAN menyatakan kecemasan atas perkembangan konflik di Laut Cina Selatan karena klaim yang tumpah tindih antara Cina , Vietnam dan Filipina dalam pertemuan sebelum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Myanmar, Sabtu.
Ketegangan di Laut Cina Selatan meningkat pekan ini setelah Beijing memindahkan satu anjungan pengebor minyak di perairan yang juga diklaim Hanoi, memicu konflik di mana Vietnam mengatakan kapal-kapalnya diserang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
