REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Komisi Pemberantasan Korupsi mengajak pegiat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman bacaan masyarakat (TBM) untuk memperkenalkan pendidikan antikorupsi kepada anak sedini mungkin.
"Kami menyiapkan generasi-generasi antikorupsi untuk mengisi kursi kepemimpinan di Satu Abad Indonesia Merdeka. Kalau kita mau membentuk karakter, tentunya harus dari awal, bila perlu sejak masa kehamilan," kata spesialis pendidikan masyarakat KPK Sandri Justiana di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (13/5).
Sandri mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela "Workshop Pendidikan Tunas Integritas" yang diselenggarakan oleh KPK bersama Komunitas Rak Buku Purwokerto serta diikuti 57 pegiat PAUD dan TBM. Dia mengharapkan para pegiat PAUD dan TBM yang mengikuti kegiatan tersebut dapat mengajak rekan-rekan mereka untuk mengajarkan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kegiatan "Workshop Pendidikan Tunas Integritas" digelar secara rutin oleh KPK.
Dalam hal ini, kata dia, KPK setiap tahunnya mendapat alokasi anggaran dari APBN untuk menggelar kegiatan pendidikan antikorupsi di berbagai daerah.
Menurut dia, pendidikan antikorupsi melalui PAUD merupakan investasi jangka panjang bagi KPK dalam rangka menyiapkan generasi antikorupsi. "Khusus untuk PAUD, pada tahun 2014 diselenggarakan di tujuh kota, antara lain Purwokerto, Manado, dan Yogyakarta," katanya.
Pegiat Komunitas Rak Buku Purwokerto Asep Somantri mengatakan bahwa pihaknya ingin membentuk sinergitas antara PAUD, TBM, dan komunitas lainnya dalam rangka membangun karakter integritas pada diri anak-anak. "Dengan demikian pendidikan karakter para anak-anak dapat terbangun sejak dini," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan KPK untuk menggelar "Workshop Pendidikan Tunas Integritas" tersebut dengan melibatkan 57 pegiat PAUD dan TBM dari berbagai wilayah di eks Keresidenan Banyumas.