Rabu 14 May 2014 16:11 WIB

Pemimpin Mendatang Diminta Hargai Peradaban Masa Lalu

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Situs megalitikum di lereng Gunung Padang
Foto: ANTARA
Situs megalitikum di lereng Gunung Padang

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Conference Leader Legacy Talk ITB-83 Bernardus Djonoputro mengatakan, negarawan atau pimpinan bangsa ke depan harus  mengerti mengenai peradaban. Pemimpin  hakikatnya membangun peradaban.

"Pemimpin yang bisa menghargai peradaban masa lalu yang bisa memimpin bangsanya dengan baik. Peradaban masa lalu seperti situs Gunung Padang harus dipelajari untuk mengungkap wisdom yang ada di dalamnya," kata Bernardus di Jakarta dalam acara Program Legacy Talk Series, Rabu, (14/5).

Situs Gunung Padang, terang Bernardus,  memperlihatkan ada peradaban sebelum kita yang harus dipelajari. "Situs ini memiliki potensi untuk mempelajari peradaban kuno," terangnya. Dalam penelitian situs ini ada pro kontra. "Namun dalam penelitian ilmiah itu biasa, kami sebagai alumni ITB sudah terbiasa dengan kontroversi,"kata Bernardus.

Namun, ujar Bernardus, yang paling  penting leader ke depan harus peduli dengan peradaban. Pentingnya diskursus di level ilmu pengetahuan, teknologi, arsitektur harus terus dikembangkan. "Calon pemimpin bangsa itu harus tau peradaban masa lalu. Sehingga saat bicara tidak asal  nyablak saja, tapi penuh pemikiran sehingga kebijakan yang diambil juga akan lebih bijak,"kata Bernardus.

Siapapun pemerintah yang akan datang, ujar Bernardus, harus  sadar pentingnya penelitian peradaban termasuk situs Gunung Padang.  Penelitian dan penghayatan pada peradaban itu jauh melebihi pemerintahan.

"Jadi penelitian terhadap situs Gunung Padang itu bisa  melewati sembilan bahkan 10  pemerintahan. Intinya siapapun pemerintahnya situs ini harus terus diteliti dan dikembangkan,"kata Bernardus.

Situs Gunung Padang, terang Bernardus, merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti.  Luas kompleks situs ini, ujar Bernardus, kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha. Ini membuat situs Gunung Padang sebagai kompleks punden berunda terbesar di Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement