REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Maraknya kasus kejahatan seksual, memperoleh perhatian dari Pemprov Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, meminta semua lapisan masyarakat untuk siaga dan berhati-hati. Terutama, orang tua dan guru dituntut untuk memberikan pengawasan lebih terhadap aktivitas putra-putrinya. Karena, kejahatan seksual tidak nampak seperti kejahatan geng motor atau perkelahian terbuka lainnya.
"Kalau untuk mengatakan darurat harus ada persyaratannya. Tapi yang jelas kami siaga. Masyarakat, orang tua siaga, hati-hati, jangan dilepas. Sebab kita tidak tahu di luar rumah seperti apa. Perhatian harus full (penuh)," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Aher, Pemprov Jabar telah melakukan berbagai langkah terkait maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak ini. Salah satunya, dengan menyiapkan Peraturan Daerah tentang Ketahanan Keluarga. Sebab, Aher yakin, hanya melalui keluarga lah kejahatan seperti ini bisa dihindari.
"Kami rumuskan Perda Ketahanan Keluarga, di tingkat Provinsi seperti apa, di kabupaten/kota seperti apa. Karena pada akhirnya ketahanan keluarga yang baik lah yang akan menyelesaikan hal-hal seperti ini," katanya.