Senin 12 May 2014 20:12 WIB

RI dan PNG Buka Kembali Perbatasan

Bisnis pakaian nampaknya jadi usaha menjanjikan di pasar perbatasan Papua-PNG
Foto: yamcoglobal.blogspot.com
Bisnis pakaian nampaknya jadi usaha menjanjikan di pasar perbatasan Papua-PNG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) sepakat membuka kembali daerah perbatasan Skouw-Wutung yang sempat ditutup bagi para pelintas batas menyusul terjadinya penyerangan kelompok sipil bersenjata ke Skouw, Papua pada 5 April, kata seorang diplomat RI.

"Belum diketahui tanggal berapa perbatasan mulai dibuka kembali. Kita serahkan tanggalnya kepada aparat keamanan serta petugas imigrasi dan karantina kedua negara. Namun sifatnya sesegera mungkin," kata Konsul RI di Vanimo, PNG, Jahar Gultom, di Jakarta Senin (12/5).

Pembukaan pintu perbatasan Skouw-Wutung yang menjadi kepentingan warga kedua negara baik secara ekonomi maupun sosial dan budaya itu dicapai pada pertemuan bilateral yang berlangsung di Bali pada 8 - 9 Mei lalu, katanya. "Dalam kondisi normal, pintu perbatasan dibuka tiga kali seminggu, yakni pada Selasa, Kamis dan Sabtu. Jumlah warga yang memasuki wilayah kita dari PNG bisa mencapai ratusan orang," katanya.

Para pelintas batas asal PNG itu datang ke wilayah Indonesia untuk membeli bahan pangan dan minuman, pakaian, bahan bangunan dan barang elektronik dengan total nilai transaksi per tahun mencapai 13 juta dolar AS, katanya. "Para pedagang kita meraih keuntungan dari kehadiran para warga PNG yang berbelanja di pasar kita itu," kata diplomat kelahiran Sumatera Utara ini.

Delegasi RI dan PNG juga memandang perlu adanya "patroli terkoordinasi" antara aparat TNI dan Angkatan Bersenjata PNG dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan tersebut, kata Gultom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement